Maumere, 24 Maret 2023 - Pertemuan alumni IFTK Ledalero pada Sabtu (23/3) berlangsung sukses dan meriah. Acara ini dihadiri oleh puluhan alumnus dari berbagai angkatan, mulai dari yang baru saja lulus hingga yang sudah lama memasuki dunia kerja.
Acara pertemuan alumni ini dilaksanakan di gedung kampus baru IFTK Ledalero, Jl. Wairklau, Maumere yang telah dihias sedemikian rupa sehingga menciptakan atmosfer yang hangat dan akrab. Seluruh peserta hadir dalam semangat yang tinggi dan penuh kegembiraan, sebagian datang bersama dengan keluarga.
Alumni yang hadir sangat menikmati acara ini dan menyatakan bahwa mereka merasa sangat senang dapat kembali berkumpul dengan teman-teman lama dan juga dapat menjalin hubungan dengan para alumnus yang baru mereka kenal. Selain itu, momen sore itu menjadi momen nostalgia antaralumnus.
"Sore hari ini dalam rangka peresmian kampus baru, kita semua hadir di tempat ini dalam nuansa kebersamaan. Kita bertatap muka bersua raga pada sore hari ini untuk kisahkan kasih kita masing-masing setelah kita keluar dari almamater kita," ujar Welybrodus Saunggonggor, moderator dalam kegiatan tersebut.
Sementara Ketua Alumni Regio Maumere, Lamber Purek, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada alumni baik dalam maupun luar negeri yang berpartisipasi dalam acara temu alumni itu.
“Pada sore hari ini saya mengucapkan selamat datang kepada bersaudara semua. Rasanya kita seperti berada di asrama lagi. Dan untuk teman-teman yang berada di luar kota Maumere, saya juga mengucapkan selamat bergabung, juga untuk teman-teman alumni yang berada di luar negeri," ungkap Lamber.
Setelah sambutan singkat Ketua Alumni Regio Maumere itu, dilanjutkan dengan presentasi singkat Dr. Otto Gusti Madung, Rektor IFTK Ledalero terkait kondisi IFTK Ledalero terkini.
Hal pertama yang dijelaskan Otto ialah perubahan nama STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero pada Juli 2022 lalu.
"Alasannya ialah agar kontribusi STFK Ledalero lebih luas. Kalau dulu kontribusinya mungkin hanya terbatas pada lembaga gereja untuk mendidik calon imam maka sekarang kita menerima lebih banyak tenaga awam," jelas Pater Otto.
Selain itu, Otto menjelaskan beberapa informasi penting lembaga ini, seperti staf pimpinan IFTK Ledalero, kondisi dosen dan mahasiswa, serta kerjasama IFTK bersama perguruan tinggi dan lembaga lain.
"Mahasiswa yang kuliah di IFTK Ledalero saat ini berjumlah 1.524 orang. Semua terbagi dalam 15 konvik dan satu paguyuban mahasiswa awam. Ada lima Prodi, yakni Prodi Filsafat dengan jumlah mahasiswa 1.120 orang, Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik dengan jumlah mahasiswa 147 orang, Magister Teologi dengan jumlah mahasiswa 195 orang, Prodi Kewirausahaan dengan jumlah mahasiswa 28 orang, dan Prodi Desain Komunikasi Visual dengan jumlah mahasiswa 34 orang," jelas Otto.
Sementara jumlah dosen IFTK Ledalero saat ini berjumlah 65 orang, baik yang aktif mengajar, sedang studi lanjut maupun yang diperbantukan di lembaga lain.
“Jumlah dosen kita sejak satu tahun terakhir berjumlah 65 orang, dengan rincian, yang aktif mengajar 50 orang, sedang studi lanjut ada 13 orang, dan dua orang diperbantukan pada lembaga lain, yakni Dr. Paul Budi Kleden, Superior General SVD, dan Sr. Ino, SSpS sedang bekerja di Afrika,” jelasnya.
Sementara terkait status dosen, Otto melanjutkan, dosen tetap berjumlah 55 orang, dosen luar biasa 7 orang dan dosen tamu 3 orang.
Tantangan IFTK Ledalero Saat Ini
Otto Gusti, pada kesempatan yang sama, menyampaikan kepada alumni sejumlah tantangan yang dihadapi IFTK Ledalero saat ini.
Tantangan yang dilihat Otto selama ini, adalah publikasi dosen yang terbatas, akreditasi kampus, jabatan akademik dosen, dan kerjasama internasional yang masih minim.
"Publikasi dosen sudah cukup baik beberapa tahun terakhir. Namun masih perlu kerja keras ke depan agar ditingkatkan. Misalnya publikasi pada jurnal terindeks Scopus masih terbatas," papar Otto.
Sementara akreditasi kampus, menurut Otto, dari dulu sampai sekarang, selalu terakreditasi B. "Belum berarak dari situ. Kita akrab dengan B," tandasnya.
Selain itu, jabatan akademik dosen telah lama tidak terurus dan baru diurus akhir-akhir ini serta kerjasama internasional yang terbatas.
Menanggapi hal tersebut, Lambert Purek, menanyakan kendala apa saja yang dihadapi IFTK Ledaelero dalam pengakreditasian ini, karena menurut Lambert, tantangan IFTK Ledalero juga menjadi tantangan alumni.
Menanggapi hal itu, Rektor IFTK Ledalero itu menjelaskan bahwa kelemahan terdapat pada penataan administrasi dan data alumni yang kurang lengkap.
"Akreditasi institusi dan akreditasi Prodi Filsafat pernah mendapat nilai 358 dan untuk mendapat akreditasi A harus mencapai nilai 361. Saat itu kami disarankan untuk melakukan peninjauan kembali putusan itu tetapi tidak dilakukan," jelasnya.
Sumber daya manusia yang masih terbatas, juga menurut Otto, yakni cukup banyak dosen yang doktor dan berkualitas, tetapi ada yang tidak memiliki NIDN karena dulu tidak diurus.
Hal yang sama ditegaskan oleh Peter Maxi, bahwa sebagian besar dosen masih sebagai tenaga pengajar, belum memiliki NIDN dan belum punya jabatan akademik. Selain itu, publikasi artikel baik di jurnal nasional maupun internasional, lanjut Maxi, masih terbatas.*
*Febry Suryanto dan Rival Nakung
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero