Ritapiret – Sabtu (20/3/2021) Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero menggelar Kuliah Umum dengan tema Mengenal Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Kuliah Umum ini dijalankan secara semi-virtual yang berlangsung di Saint Peter Hall, Ritapiret, Maumere. Pemandu untuk Kuliah Umum ini adalah P. Dr. Puplius Guru, SVD. Kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber yakni Prof. Aris Junaidi, Ph.D yang menjabat sebagai Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Prof. Roy Darmawan yang merupakan seorang Motivator, Adjust Professor, Guangxi University for Nationalities.
Ada pun yang hadir secara langsung dalam Kuliah Umum ini adalah sebagian dari civitas akademika STFK Ledalero yang terdiri atas para dosen, mahasiswa program studi S1 filsafat semester VIII, utusan mahasiswa program studi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan mahasiswa Pascasarjana. Sedangkan para narasumber menyampaikan materinya secara virtual.
Kuliah Umum dibuka secara resmi oleh ketua sekolah STFK Ledalero, P. Dr. Otto Gusti, SVD. Dalam sambutan pembukaannya, ia menyampaikan secara singkat tentang profil STFK Ledalero sebagai perkenalan kepada dua narasumber kuliah umum. Selain menyampaikan profil STFK Ledalero kepada kedua narasumber, P. Dr. Otto Gusti, SVD juga menyampaikan program pengembangan STFK Ledalero dengan menaikkan status STFK Ledalero menjadi sebuah Universitas.
P. Dr. Puplius Buru, SVD dalam pengantar diskusi menyampaikan tujuan utama pelaksanaan kuliah umum ini yakni membuka wawasan segenap civitas akademika STFK Ledalero tentang program pemerintah merdeka belajar-kampus merdeka.
Prof. Roy Darmawan mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan materinya. Ia menyebutkan ada tiga tantangan besar yang kita hadapi saat ini yakni revolusi industri 4.0, Society 5.0, dan pandemi Covid-19. Tantangan-tantangan ini memaksa kita untuk tidak menghadapinya dengan cara-cara yang digunakan untuk persoalan-persoalan sama pada masa lalu. Oleh karena itu, untuk menghadapi persoalan-persoalan yang semakin rumit ini, setiap orang perlu menguasai berbagai kompetensi yang berbeda. Cara untuk mencapai target ini adalah mengoptimalkan kecerdasan. Tiga kecerdasan yang sangat penting untuk mencapai target ini adalah IQ, EQ, dan SQ.
Lebih lanjut, dalam menjawab pertanyaan RD. Philip Ola Daen tentang posisi ilmuwan humaniora sebagaimana yang dihasilkan oleh STFK Ledalero dalam berkontribusi terhadap perkembangan zaman, Prof. Roy mengatakan bahwa kita tidak mengabaikan sama sekali peran ilmuwan humaniora. Namun, untuk tantangan-tantangan baru seperti pandemi Covid-19, kita butuh ilmuwan yang berkecimpung langsung dengan persoalan-persoalan itu.
Sedangkan Prof. Aris Junaidi dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa program merdeka belajar-kampus merdeka ini digalakkan untuk menunjang kompetensi mahasiswa. Mahasiswa bebas mengambil mata kuliah di kampus mana saja yang menunjang minat dan kebutuhannya untuk berkarier. Pokoknya program merdeka belajar-kampus merdeka ini berusaha untuk membuat kegiatan belajar mahasiswa lebih efisien.
Secara umum, kegiatan kuliah umum ini berjalan dengan baik. Para peserta yang hadir di saint Peter Hall juga menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Untuk menghibur para peserta, STFK Voice mempersembahkan lagu-lagu. (Risky).
Foto Kegiatan
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero