•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  STFK Ledalero Adakan OSPEK Tahun Akademik 2020/2021

STFK Ledalero Adakan OSPEK Tahun Akademik 2020/2021

img

 

ospek 2020 hari pertama 

 P. Dr. Otto Gusti Ndegong Madung, SVD, Ketua STFK Ledalero membuka OSPEK T. A. 2020/2021 di Aula St. Thomas Aquinas STFK Ledalero, Rabu (19/8). Sumber Foto: Seksi Dokumentasi Sema

            Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, menggelar Orientasi Studi dan pengenalan Kampus (OSPEK) hari pertama, Rabu (19/8/2020) bagi Mahasiswa/i baru Tahun Akademik 2020/2021. Kegiatan ini berlangsung di Aula St. Thomas Aquinas, STFK Ledalero, Maumere selama tiga hari, Rabu (19/8), Jumad (21/8) dan Sabtu (22/8).

Setelah ucapan selamat datang dari pembawa acara, Saudara Vinsensius Wejo untuk Mahasiswa/i baru, dilanjutkan dengan sambutan pembuka yang dibawakan oleh Ketua STFK Ledalero, Pater Dr. Otto Gusti Ndegong Madung, SVD. Protokol kesehatan sangat diperhatikan oleh Mahasiswa/i bersangkutan selama kegiatan OSPEK berlangsung.

            Dalam sambutan pembuka, Pater Dr. Otto Gusti Ndegong Madung, SVD menjelaskan, tujuan pendidikan di Kampus tersebut untuk membentuk nurani intelektual, sikap ilmiah, membentuk nalar yang baik demi mengubah cara hidup seseorang. “Sikap ilmiah berarti bisa perang melawan hoax, hidup demokratis dan toleran. Belajar filsafat bukan untuk menipu orang”, tegasnya. Pada kesempatan itu, Pater Otto Gusti, demikian sapaannya, memperkenalkan secara umum kepada Mahasiswa/i baru informasi terbaru tentang STFK Ledalero dan proses perkuliahan selama masa berlaku pandemi Covid-19. Mahasiswa/i sangat diharapkan untuk tetap memerhatikan protokol kesehatan selama mengikuti kegiatan perkuliahan. Selain itu, saat ini STFK Ledalero memiliki Prodi Filsafat dan Pendidikan Keagamaan Katolik.

            Selanjutnya, Wakil Ketua 1 STFK Ledalero, Pater Dr, Yosef Kladu Koten, SVD memberi materi tentang Sistim Pendidikan Tinggi dan Kulikulum. Ada tiga hal penting yang ditekankan oleh Pater Yosef yaitu sikap ilmiah, penelitian dan kerja mandiri. Pertama, sikap ilmiah yang dimaksudkan ialah, mahasiswa diharapkan  untuk rajin membaca buku, giat bertanya, mampu mengungkapkan isi pikiran secara runut dan terukur. “Mahasiswa filsafat juga mesti tahu batas kemampuannya, bukan sekadar omong banyak”, tegasnya dibalas dengan teriakkan para hadirin.

            Kedua, penelitian. Maksudnya, mahasiswa dibentuk untuk mampu menganalisis dan mencari tahu ilmu yang sedang digelutinya. Ketiga, kerja mandiri. STFK Ledalero memberi kebebasan kepada Mahasiswa/i untuk mampu membentuk kemampuan pribadinya. Disiplin, ketekunan dalam belajar, tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah mesti menjadi prioritas dalam mendukung pengembangan diri setiap Mahasiswa/i. Mereka juga akan diberi akses seluas-luasnya dalam menumbuhkan daya kritis melalui diskusi-diskusi di kelas, seminar, kompetisi-kompetisi ilmiah dan lain-lain.

 

Keuangan, Sarana dan Prasarana

            Selain akses-akses pendidikan yang menjadi hak Mahasiswa/i, STFK Ledalero juga menuntut kewajiban dari mereka dalam kaitan dengan administrasi keuangan. Hal ini dijelaskan oleh Pater Maximus Manu, SVD selaku Wakil Ketua II. Ia menjelaskan, setiap Mahasiswa/i mesti disiplin dalam melakukan pembayaran uang sekolah agar proses perkuliahan tidak terganggu. Mahasiswa/i yang tidak tepat waktu akan mendapat sanksi dari STFK Ledalero.

            Keuangan tersebut akan digunakan seefektif mungkin untuk kebutuhan Mahasiswa/i STFK Ledalero seperti sarana dan prasarana juga untuk membayar gaji para tenaga kerja. Pater Maxi Manu, SVD mengharapkan agar Mahasiswa/i STFK Ledalero mampu bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas yang disediakan oleh STFK Ledalero demi pembentukaan dirinya ke arah yang lebih baik di kemudian hari.

Pendidikan Keagamaan Katolik

            Selain bertempat di Aula St. Thomas Aquinas STFK Ledalero, kegiatan OSPEK juga diadakan di ruangan Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) khusus bagi Mahasiswa/i yang mengambil Prodi PKK. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 08.30-10.00 WITA dipimpin oleh P. Drs. Bernard Raho, SVD, MA selaku Ketua Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik. Pater Bernard menjelaskan, latar belakang didirikan program studi PKK adalah suatu pemaknaan bersama atas peristiwa besar pesta emas STFK Ledalero yang dirayakan pada tahun 2019. Tujuannya untuk menciptakan dan memproduksi guru-guru agama Katolik yang berkualitas bagi bangsa dan Gereja.

            Ada empat hal penting yang disampaikan oleh Pater Bernard. Pertama, input. Artinya, Mahasiswa/i PKK adalah orang-orang yang berkualitas. Kedua, proses. Tujuan dapat tercapai secara baik jika Mahasiswa/i PKK berproses secara baik, benar, jujur dan trampil dalam belajar. Ketiga, output. Mahasiswa/i diharapkan agar mencapai hasil yang memuaskan bagi diri sendiri dan mengharumkan nama STFK Ledalero. Keempat, outcome. Mereka juga dituntut untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan akademik, seperti kompetisi-kompetisi ilmiah yang diadakan oleh STFK Ledalero. (Rian Odel dan Mathias Banusu).        

Galeri OSPEK

 

BAGIKAN