•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero Adakan LDPKM

Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero Adakan LDPKM

img

(Tampak Dr. Petrus Dori, Kaprodi Kewirausahaan menjelaskan di hadapan para mahasiswa dan para dosen latar belakang terkait diselenggarakannya kegiatan Latihan Dasar Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa siang itu.)

Segenap mahasiswa Program Studi Kewirausahaan memenuhi ruangan Embuiru, IFTK Ledalero, pada Sabtu (10/12) pkl. 10.35 WITA. Mereka menggelar kegiatan Latihan Dasar Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa (LDPKM) yang dikhususkan untuk prodi tersebut. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam yang dihadiri oleh Kaprodi Kewirausahaan dan 4 dosen pengajar di prodi tersebut, serta para mahasiswa Prodi Kewirausahaan. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Petrus Dori selaku Kaprodi Kewirausahaan. 

Dalam sambutannya, Pater Pice Dori menegaskan kepada para mahasiswa dan dosen, perlu adanya kesadaran bahwa Prodi Kewirausahaan bukan yang pertama dan satu-satunya menduduki perguruan tinggi. “Dalam mengemban ilmu di suatu institut, sebaiknya kita tidak hanya terikat pada pembelajaran secara akademik, tetapi juga perlunya bergabung dalam organisasi-organisasi kampus, sehingga keterlibatan mahasiswa tidak hanya pada satu fokus saja,” tuturnya. 

Agar siswa mampu melibatkan diri dalam organisasi kampus, beliau mengatakan perlunya membuka ruang untuk saling berbagi pengalaman, terlebih mereka yang memiliki pengalaman yang lebih luas seperti para dosen. Pater Pice Dori  menerangkan bahwa pengalaman yang dimaksud ialah situasi perkuliahan, tantangan, solusi serta motivasi. Beliau juga menambahkan bahwa hal itu bukan untuk membanding-bandingkan pengalaman mereka melainkan suatu usaha  menyadarkan mahasiswa untuk saling belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut.

Rikardus G. Wea Libu, S. E., M. M, salah satu dosen Prodi Kewirausahaan dalam sharingnya, mengatakan bahwa dalam masa perkuliahannya ia lebih aktif dalam kegiatan berorganisasi. “Saat saya menempuh pendidikan S1, saya sangat aktif dalam organisasi-organisasi  di kampus saya, bahkan saya tempatkan itu di posisi pertama daripada pembelajaran secara akademik. Akibatnya saya lulus kuliahnya lama,” ceritanya.

Berangkat dari pengalamannya itu, ia mengajak mahasiswa agar mampu berpikir logis dalam membagi waktu baik dalam mengikuti kegiatan berorganisasi maupun dalam pembelajaran secara akademik. Ia pun meminta mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta dapat mengubah pola pikir, sehingga matakuliah yang sudah diperoleh dapat dipraktekkan dan diterapkan di lingkungan.

Sementara itu Ibu Gregoriany C. K. Dessy Dasilva, S. E., M. M dalam sharingnya menceritakan pengalaman kesehariannya selama kuliah, terkhusus pada jenjang S1. “Dalam mengemban ilmu, saya punya satu hambatan terbesar, yakni kurangnya rasa percaya diri. Hal ini selalu muncul dalam diri saya ketika saya ingin melakukan sesuatu, tetapi di samping itu saya punya satu kebiasaan menulis rencana dan aktivitas dalam jurnal yang merupakan agenda setiap hari. Hal ini saya lakukan agar pola hidup saya teratur dan segala sesuatu yang sudah saya buat ataupun yang masih saya rencanakan itu dapat saya ingat selalu,” tuturnya. 

Oleh karena itu, ia menganjurkan agar mahasiswa selalu membuat simulasi nilai dan menjadikan standar IPK sebagai motivasi semangat belajar. Para mahasiswa dimintanya untuk berani bergabung dan aktif dalam suatu organisasi.

Terkait keaktifan dalam organisasi, Ibu Valentin R. G. B. Adur, S. E., M. M dalam sharingnya mengatakan, keterlibatan dalam berorganisasi sangatlah penting, karena pengalaman berorganisasi merupakan salah satu syarat yang sering ditanya saat mencari kerja. Ia pun meminta para mahasiswa agar mampu mengatur waktu dengan baik.

Pak Eugenius Besli, S. Ak., M. Ak, pada bagiannya, menegaskan bahwa mahasiswa harus menemukan motivasi bagi dirinya saat kuliah, agar adanya dorongan untuk semangat belajar. Ia menjelaskan satu kunci kesuksesan agar dapat menempuh kuliah tepat waktu, yakni harus memiliki strategi belajar, mengenali cara belajar diri, dan perlu mengenali metode belajar. Ia pun mengingatkan bahwa sangat diperlukan rekreasi bagi mahasiswa, tetapi harus seimbang dengan belajar. Dalam sharingnya, ia menegaskan semakin kecil IPK, semakin sedikit SKS yang diambil, semakin lama pula berada di bangku kuliah.

Pada akhir kegiatan Ibu Gregoriany C. K. Dessy Dasilva, S. E., M. M menginformasikan kegiatan Prodi yang akan dijalankan pada semester dua mendatang. Beliau juga menyampaikan pembagian ketua dan keanggotaan seksi dari Prodi Kewirausahaan.*

*Fitry Silipi

 

 

BAGIKAN