Ledalero – Panitia Re-Imagine Bikon Blewut (R-IBB) menutup keseluruhan rangkaian kegiatan R-IBB yang telah dijalankan selama sepekan pada Jumat malam, 24 September 2021. Penutupan kegiatan R-IBB digelar dalam acara MusicPerformance bertajuk Rumah Teduh Orin Bao. Kegiatan ini dilangsungkan di pelataran depan Sekretariat STFK Ledalero dari pukul 19.00 hingga 22.00 WITA. Di bawah naungan pohon beringin, kegiatan MusicPerformance Rumah Teduh Orin Bao dibungkus dalam sentuhan dekorasi culture yang memukau.
Pegelaran MusicPerformance Rumah Teduh Orin Bao menghadirkan pembawa acara, Fr. Fino Maing, SVD dan sejumlah pengisi acara di antaranya STFK Acoustic, Bernard and Trysna, STFK Voice, Knife and The Sunflower, Mario Lasar, serta Maumerereggae. Para pengisi acara tampil mengemuka dengan sejumlah lagu dan iringan instrumental yang dibawakan.
Mario Lasar, seorang musisi dan konten kreator, di sela iringan instrumental violin yang dibawakannya mengatakan bahwa acara MusicPerformance Rumah Teduh Orin Bao merupakan acara cinta. “Kita semua pada malam hari ini sebetulnya ingin diajak untuk kembali mencintai kebudayan kita, kebudayaan di mana kita lahir. Kaki boleh ke mana pun, tetapi hati tidak,” ujar Mario.
Di akhir kegiatan, Eka Nggalu, selaku ketua Komunitas KAHE dan pelopor kegiatan R-IBB mengharapkan bahwa kegiatan R-IBB yang telah digelar selama sepekan dan ditutup dengan Pegelaran MusicPerformance Rumah Teduh Orin Bao, mesti mengundang perhatian dari pihak Gereja dan SVD terlebih khusus untuk menjadikan Museum Bikon Blewut sebagai ruang publik dan ruang arsip bagi sejarah perkembangan Gereja dan sejarah perkembangan kehidupan modernitas di Flores. “Dengan kegiatan Re-Imagine Bikon Blewut dan Rumah Teduh malam hari ini, mesti mengundang perhatian dari pihak Gereja dan SVD untuk menjadikan Museum Bikon Blewut sebagai ruang publik dan ruang arsip bagi kami generasi milenial, agar kami dapat mengetahui secara baik bagaimana sejarah kehadiran Gereja dan dunia modernitas di Flores. Gereja punya andil besar dalam perkembangan modernitas di Flores dan kami sebagai generasi milenial menuntut kehadiran Gereja untuk memberi informasi itu kepada kami”, jelas Eka. Eka juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sejumlah pihak yang terlibat selama kegiatan R-IBB dan kegiatan penutupan R-IBB, Rumah Teduh.
Pater Otto Gusti Madung, selaku Ketua STFK Ledalero, tatkala diberi kesempatan untuk berbicara di akhir kegiatan MusicPerformance Rumah Teduh Orin Bao, juga menyetujui pandangan Eka berkenaan dengan keberadaan Museum Bikon Blewut sebagai ruang publik. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada komunitas KAHE yang mau bekerja sama dengan STFK Ledalero dalam kolaborasi dengan SEMA untuk me-re-imagine museum Bikon Blewut dalam kegiatan yang telah dijalankan selama sepekan. (Sie Publikasi SEMA).
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero