(Foto: Nando Watu, Kepala Desa Detusoko Barat saat menjadi narasumber dalam talkshow hari kedua Pekan Kewirausahaan/Dokumentasi BEM)
Kegiatan talkshow hari kedua dalam Pekan Kewirausahaan Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero, menghadirkan dua narasumber yakni Nando Watu dan Donatus Suban Garak yang sama-sama bergelut di dunia usaha. Talkshow hari kedua masih berlangsung di halaman gedung baru IFTK Ledalero, Wairklau, Maumere pada Selasa (21/3) siang.
Nando Watu, Kepada Desa Detusoko Barat bergerak dalam dunia usaha Desa Wisata sedangkan Don Suban bergelut di dunia peternakan di Kabupaten Sikka. Talk show ini merupakan lanjutan dari kegiatan talkshow pada Senin (20/3) yang bertema “Entrepreneur Muda Membangun NTT”.
Pak Nando Watu merupakan salah satu kepala desa terbaik di Indonesia yang telah mendapatkan berbagai penghargaan. Dalam sambutan pembuka, Pater Dr. Pice Dori, SVD selaku Kaprodi Kewirausahaan menyampaikan ucapan terima kasih untuk kedua narasumber yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan Pekan Kewirausahaan Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero tersebut.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada inspirator muda Pak Nando dan Pak Don. Mereka pelaku usaha sekaligus pengusaha muda yang sukses. Mereka meninggalkan kesibukan dan hadir di sini untuk berbagi inspirasi, ilham yang mendorong mereka untuk mengaplikasikan impian secara konkret lewat dunia usaha,” kata Dr. Pice Dori.
Menurut Nando, persaingan dalam dunia usaha tidak dapat dihindari. Masing-masing pelaku usaha berjuang untuk memenuhi target konsumen. Dalam hal ini, seorang pengusaha harus pandai membaca peluang. Dalam usaha juga hal yang paling penting yakni passion. Bagaimana orang melihat minat awal sebelum melakukan usaha.
Dengan passion, seorang pengusaha mampu bertahan pada tujuan yang diinginkan. “Hal yang mendasar sebelum kita melakukan usaha yakni pertama; kita perlu melihat passion. Passion ini berkaitan dengan minat, sehingga arah dan tujuan usaha kita semakin jelas. Kedua, kita mulai saja dahulu. Soal untung dan rugi itu urusan kemudian,” tutur Nando Watu, alumnus STFK Ledalero.
Dalam dunia bisnis atau usaha, lanjutnya, hal yang sering kali ditakuti yakni soal kerugian. Hal inilah yang membuat anak-anak muda ketakutan untuk terjun ke dunia bisnis atau usaha. Untuk mengatasi hal itu perlu adanya inspirasi dan menyadari potensi diri dan juga peluang yang ada di masyarakat. Dengan itu kita mampu mengolaborasi kedua hal itu, sehingga kita mampu melakukan bisnis dengan baik.
“Ada dua hal dalam dunia bisnis atau usaha yaitu produk apa yang kita hasilkan dan jasa apa yang kita tawarkan. Hal yang paling penting juga apa yang menjadi potensi kita lalu berkolaborasi dengan potensi yang ada di sekitar kita. Di situ kita bisa melihat apa yang menjadi minat kita. Minat ini yang menjadi dasar kekuatan kita dalam berbisnis, sehingga dalam perjalanan waktu untung dan rugi tidak menjadi persoalan,” ungkap Pak Nando.
Dunia bisnis atau usaha bukan pekerjaan yang mudah karena ada sekian banyak kompetitor. Untuk itu Pak Nando Watu membagikan beberapa hal penting sebelum memulai usaha atau bisnis. Baginya sebagai pebisnis hal pertama yang dilihat, yakni masalah perlu dilihat sebagai peluang.
Kedua, desain thinking. Dalam desain thinking, kita perlu empati untuk melihat kebutuhan konsumen dengan barang yang kita jual. Dari empati inilah, kita mengetahui tentang kebutuhan dari konsumen dan produk yang ingin kita tawarkan. Puncak dari empati ini kita memberikan definisi bahwa pasar /konsumen membutuhkan produk seperti ini.
Ketiga, ide. Ide ini lahir setelah kita menganalisis kebutuhan pasar. Keempat, prototipe produk. Dalam hal ini kita membuat produk berdasarkan keinginan konsumen. Kelima, tes. Kita perlu membuat suatu testimoni dari produk yang telah kita buat. Di sini kita perlu membuat produk pembeda dengan pebisnis lainnya, karena faktor pembeda itulah yang membuat produk menjadi unggul. Semakin beda, semakin mahal dan semakin dicari.
Di akhir talkshow Pak Nando memberikan pesan kepada mahasiswa Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero. “Saya hanya memberi tips saya. Pertama, kalau boleh saat kuliah perlu ada kelas-kelas inspirasi yang diisi oleh mereka yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis. Kedua, kita perlu juga ikut lomba-lomba produk di Kedaireka, BRIN dan kolaborasi pentaheliks,” tutup Pak Nando.*
*Rian Tap
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero