•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Kabupaten Sikka Jadi Tuan Rumah Hari Kependudukan dan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2019

Kabupaten Sikka Jadi Tuan Rumah Hari Kependudukan dan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2019

img

Ribuan orang dari kalangan mahasiswa, pejabat publik, tokoh masyarakat, dan tokoh agama memadati aula Santo Thomas Aquinas di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero pada Kamis, 26 September 2019 untuk mengikuti talkshow dengan tema “Keragaman Demografis dan Pembangunan Berkelanjutan” dan subtema “Bersama Membangun Penduduk dan atau Umat yang Berkualitas Melalui Keluarga yang Terencana”.bkkbn 3

Pemerintah pusat memilih Kabupaten Sikka menjadi tuan rumah untuk perayaan hari kependudukan dan hari kontrasepsi sedunia tahun 2019. Pilihan ini tentu memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah dan seluruh masyarakat kabupaten Sikka, Bupati Sikka, Bapak Robi Idong, dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah berkenan memilih kabupaten Sikka menjadi tuan rumah untuk perayaan hari kependudukan dan kontrasepsi sedunia pada tahun 2019. Selain itu, Bupati Sikka juga berjanji mendorong seluruh masyarakat Kabupaten Sikka untuk menyukseskan program Keluarga Berencana.bkkbn 1

Talkshow untuk memperingati hari kependudukan dan kontrasepsi sedunia tahun 2019 dibuka secara resmi oleh kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat yaitu dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dan dimoderatori oleh Anya Dwinov, wanita kelahiran Jakarta, 10 November 1982 yang berprofesi sebagai aktris, penyiar radio, dan presenter Indonesia. Talkshow ini menghadirkan empat pembicara yaitu Bapak Yosef Nai Soi selaku Wakil Gubernur Propinsi NTT, dr. Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN Pusat, Rm. Yanuarius Hilarius Role, Pr selaku Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Maumere, dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

            Bapak Wakil Gubernur NTT yang memperoleh kesempatan pertama untuk berbicara menegaskan bahwa propinsi NTT siap untuk mendukung program pemerintah pusat di bidang keluarga berencana. Dalam pantauan Bapak Wakil Gubernur NTT, pelaksanaan program keluarga berencana di NTT belum sepenuhnya bisa dikatakan berhasil. Ada sebuah kendala substansial yang mengggagalkan perealisasian program keluarga berencana. “Saya melihat program keluarga berencana belum berhasil dilaksankan di NTT karena Pemerintah Pusat jalan sendiri, Pemerintah Propinsi jalan sendiri, dan Pemerintah Daerah jalan sendiri. Sebetulnya, pelaksanaan sebuah program yang berkualitas seperti keluarga berencana mesti didasari oleh sebuah komitmen bersama dan kerja sama yang sinergis antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Daerah”, tegas Bapak Wakil Gubernur Propinsi NTT.bkkbn 4

            Rm. Yanuarius Hilarius Role, Pr dalam paparannya tentang pandangan Gereja mengenai Keluarga Berencana menegaskan bahwa pada hakikatnya, keluarga berencana adalah sebuah usaha untuk merencakan keluarga. Setiap pasutri Katolik didorong untuk merencakan keluarga terlebih dahulu agar keluarga yang dibina bisa berjalan harmonis dan bahagia. Tujuan utama keluarga adalah prokreasi dan pendidikan anak. Selain berbicara tentang pandangan Gereja terhadap keluarga berencana, Rm. Yoris, Pr juga memberikan pandangan Gereja tentang kontrasepsi. Kontrasepsi adalah sebuah cara atau metode untuk mencegah pertemuan antara sel sperma dan sel telur, mencegah pembuahan yang berakibat pada kehamilan dengan menggunakan alat atau obat pencegahan kehamilan. Menurut Rm. Yoris, Pr, Gereja tidak sepenuhnya menolak penggunaan kontrasepsi. Yang perlu diperhatikan adalah metode KB yang digunakan. Gereja menganjurkan tiga metode KB yang efektif yaitu menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia, tidak bersifat abortif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral medis. Pada akhir paparannya, Rm. Yoris, Pr mengusulkan agar materi tentang Keluarga Berencana (KB) menjadi sebuah mata kuliah bagi para mahasiswa di perguruan tinggi.

Kepala BKKBN Pusat, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), dalam paparannya mengafirmasi pandangan Gereja tentang Keluarga Berencana dan kontrasepsi. Keluarga Berencana yang menggunakan metode alami (A) hanya akan berhasil kalau setiap pasutri mampu mengendalikan nafsu seks yang ada di dalam diri masing-masing. Pengendalian nafsu seks ini memang sebuah pekerjaan yang sulit karena nafsu seks yang ada dalam diri manusia tidak mengenal musim. Salah satu cara yang ditawarkan oleh dr. Hasto adalah mencari kesibukkan hingga mengalami kelelahan. dr. Hasto juga menegaskan agar kontrasepsi digunakan untuk tujuan yang mulia dan mesti terarah kepada kebahagiaan keluarga. Pandangan dr. Hasto tentang Keluarga Berencana dan kontrasepsi juga diafirmasi oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI. Pada hakikatnya, Keluarga Berencana dan penggunaan kontrasepsi mesti selalu terarah kepada pencapaian kebahagiaan seluruh komponen keluarga mulai dari bapak, ibu sampai kepada anak-anak.

            Talkshow ini kemudian diakhiri dengan hiburan yang diberikan oleh STFK Voice yang membawakan lagu khas Maumere, Gemu Fa Mi Re dan penampilan sanggar musik Sikka yang membawakan lagi Mogi. Setelah menyaksikan hiburan, seluruh peserta talkshow merajut kebersamaan dalam santap siang bersama yang ditanggung seluruhnya oleh panitia.

Jean Loustar Jewadut

BAGIKAN