•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  IFTK Ledalero Gelar Uji Publik Calon Anggota Satgas PPKS

IFTK Ledalero Gelar Uji Publik Calon Anggota Satgas PPKS

img

Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero mengadakan uji publik untuk calon anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) di Kampus II IFTK Ledalero, Maumere, pada Senin sore, 27/5/2024.

Sembilan calon anggota Satgas PPKS IFTK Ledalero, yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, diuji oleh panitia seleksi yang terdiri dari rektor sekaligus dosen HAM, Dr. Otto Gusti Madung, perwakilan Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRUK), Heni Hungan, dan mahasiswi Prodi Filsafat, Elisabeth Maryanti Ermenilda. Ketiga panitia seleksi mengajukan berbagai pertanyaan mengenai motivasi, pengetahuan terkait Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS di Lingkungan Perguruan Tinggi, serta wawasan dan pendapat mereka terkait PPKS.

Proses uji publik ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan sivitas akademika IFTK Ledalero yang turut berpartisipasi memberikan pertanyaan kepada para calon anggota satgas. Elemen tersebut terdiri dari perwakilan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sikka, TRUK, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yayasan FREN, BEM IFTK Ledalero, serta perwakilan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dari setiap program studi, termasuk karyawan seperti cleaning service dan penata taman. Perwakilan LLDikti Wilayah XV juga hadir secara daring.

Uji publik ini merupakan bagian dari proses seleksi yang transparan dan inklusif, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021. Namun, Pater Otto menegaskan bahwa uji publik Satgas PPKS IFTK Ledalero dilakukan bukan hanya untuk memenuhi syarat formal tuntutan pemerintah. “Lebih dari itu, uji publik Satgas PPKS merupakan ungkapan nyata ikhtiar IFTK Ledalero untuk menciptakan ruang yang nyaman dan bebas kekerasan seksual di lingkungan kampus,” tegasnya. Dia menjelaskan, “Kita hidup dalam masyarakat patriarki dan budaya feodal. Gereja kita juga sangat kental dengan budaya klerikalisme. Praktik-praktik ini tentu dapat menumbuhkan kekerasan.”

Pater Otto berharap Satgas PPKS dapat mengikis praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai injili. “Dengan adanya Satgas PPKS, semoga praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai injili dapat terkikis hingga ke akar-akarnya, dan kita perlahan menjadikan kampus kita sebagai perwujudan nyata dari Kerajaan Allah di mana nilai-nilai kesetaraan, kebebasan, bebas kekerasan, dan penghargaan terhadap martabat manusia bersemi dan bertumbuh,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa calon anggota satgas, Kamilus Herun Bato, menyatakan bahwa pembentukan Satgas PPKS ini memberikan harapan baru bagi semua warga kampus karena proses ini menunjukkan keseriusan kampus dalam mencegah dan menangani segala bentuk kekerasan seksual. Sementara itu, Ketua BEM IFTK Ledalero, Smith Syaputra, mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan uji publik ini. “Semoga dengan terobosan yang baru dan luar biasa ini, kampus kita benar-benar menjadi kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika,” ujarnya.

Hasil dari uji publik ini akan menjadi pertimbangan panitia seleksi dalam pemilihan anggota Satgas PPKS yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Humas IFTK Ledalero

ppks 2024

Tim Pansel Satgas PPKS


 

ppks 2024 2

Calon anggota Satgas PPKS menjawab pertanyaan dari Tim Pansel


 

ppks 2024 4

Calon Satgas PPKS dan Tim Pansel IFTK Ledalero

 

BAGIKAN