•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Dosen STFK Ledalero Pater Hendrik Maku, SVD Rekomendasikan 7 Moderasi Beragama di Kabupaten Sikka

Dosen STFK Ledalero Pater Hendrik Maku, SVD Rekomendasikan 7 Moderasi Beragama di Kabupaten Sikka

img
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sikka Herman Yosep Reda Lete S.Ag, MAB (tengah) didampingi Pater Hendrik Maku, SVD (kiri) dan Kepala Pendidikan Katolik, Ibu Krensentia Reo (Kanan) menyampaikan sambutan saat membuka Seminar di Aula Kemenag Sikka, Sabtu (13/2).

MAUMERE, Matanews.net – Dosen Islamologi pada STFK Ledalero, Pater Hendrikus Maku, SVD merekomendasikan 7 poin penting terkait implementasi moderasi beragama yang mesti diaktualisasikan dalam diri setiap Guru Agama Katolik Tingkat SLTA di Kabupaten Sikka dalam keseharian hidupnya.

Inilah 7 hal yang direkomendasikan oleh Pater Hendrik Maku, SVD sebagaimana yang disampaikannya di hadapan para guru agama Katolik Tingkat SLTA di Kabupaten Sikka dalam Seminar bertajuk “Moderasi Beragama untuk Kerbersamaan Umat”  di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Sikka, Sabtu (13/2).

Pertama, para guru agama perlu memperkuat wawasan kebangsaan atau wawasan keindonesiaan. Sebab, Indonesia sebuah  bangsa yang majemuk
adalah konteks, melalui mana para guru membaca dan merefleksikan ajaran Yesus tentang moderasi beragama.

Kedua, para guru agama dengan status “Alter Christo” harus mampu menjadi pilar-pilar kebangsaan yang hidup, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, sebab ketika kita serius menjalankan agama secara benar, pada saat yang sama kita juga sedang menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik, demikian pula sebaliknya.

Ketiga, para guru harus bisa menghadirkan wajah Yesus yang moderat melalui beberapa kebajikan, yakni tidak menstigmatisasi partner dialog, tidak berapriori tentang tersinggung partner, tidak terobsesi oleh nafsu untuk merebut pengaruh dan kuasa, tidak menggunakan cara-cara kekerasan, berdialog secara jujur demi mutual understanding and mutual respect, dan berani berhijrah dari agama seremonial menuju agama kehidupan.

Keempat, para guru mesti bisa membudayakan beberapa metode pembelajaran diskusi, kerja kelompok dan study tour agar para peserta didik ditantang untuk bagaimana membangun komunikasi yang sehat dengan yang lain dan terbuka untuk bisa menerima setiap perbedaan dari yang lain.

Kelima, para guru harus bisa memahami jati dirinya secara lengkap, tidak hanya sebagai “pipa penyalur” ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai “formator” yang membentuk karakter dari para peserta didik, khususnya dalam hal bermoderasi.

Keenam, menyambung poin ke-5, para guru karenanya harus bisa menjadi panutan atau model yang pantas dalam tutur kata, sikap dan perbuatannya.

Ketujuh, para guru harus bisa menjadi “Arsitektur Perdamaian” yang tercermin melalui komunikasi yang efektif, kebijaksanaan hidup, kecerdasan sosial, solidaritas dan berbela rasa. Seminar ini dibuka oleh Kepala Kementrian Agama Kabupaten Sikka, Herman Yosep Reda Lete, S.Ag, MAB.Tampil narasumber dalam seminar ini, selain Pater Hendrik Maku, SVD  juga Drs. Karinus Duli, M. Th., dan Pater Gregorius Sabon Kai Luli, Drs., Lic.

Sementara Kepala Kementrian Agama Kabupaten Sikka, Herman Yosep Reda Lete, S.Ag, MAB dalam sambutannya saat membuka seminar ini antara lain menggarisbawahi beberapa hal di antaranya pentingnya  Kemenag Kabupaten  Sikka untuk mengimplementasikan ide cerdas dari Kemenag RI, yakni penguatan moderasi beragama dan kerukunan umat beragama dalam mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia.

Kakan  Kemennag juga menyampaikan terima kasih kepada nara sumber dan para guru agama Katolik yang telah berpartisipasi aktif selama kegiatan seminar ini.

Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Ibu Krensentia Reo mewakili para peserta seminar lainnya, mengucapkan banyak terima kasih kepada para Nara Sumber yang telah memberikan banyak poin pencerahan melalui materi presentasi dan diskusi. “Terima kasih, Pater. Materi yang luar biasa. Hal baru di Kemenag,” kata Ibu Kresentia Reo. (M-7)

 

Sumber

https://matanews.net/2021/02/15/dosen-stfk-ledalero-pater-hendrik-maku-svd-rekomendasikan-7-moderasi-beragama-di-kabupaten-sikka/

by editor M2

BAGIKAN