•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Demokrasi dalam Kepemimpinan di Sekolah Menengah: Diskusi bersama Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Talibura

Demokrasi dalam Kepemimpinan di Sekolah Menengah: Diskusi bersama Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Talibura

img

Foto Head: Para siswa dan siswi SMAN 1 Talibura sedang mendengarkan materi yang dibawakan oleh staf BEM IFTK Ledalero.
Dok. IFTK Ledalero/Fr. Salvatore Ketut Cardia, Pr.

Jumat (13/09), staf BEM IFTK Ledalero mengadakan kegiatan seminar bersama dengan para siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Talibura. Kegiatan ini merupakan implementasi dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diusung oleh Kurikulum Merdeka. Pihak guru dari SMA Negeri 1 Talibura bekerja sama dengan staf BEM IFTK Ledalero yang menjadi pembawa materi bagi kegiatan seminar ini. Adapun tema yang diusung dalam seminar ini adalah Demokrasi dalam Kepemimpinan di Sekolah Menengah. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula IFTK Ledalero ini dimulai tepat pukul 09.45 WITA dan dipandu oleh Miky Moru selaku moderator. Kurang lebih terdapat 60 siswa dan siswi dari kelas X hingga XI yang menghadiri kegiatan ini.

Dalam sambutannya pada awal kegiatan ini, Smith Saputra selaku ketua BEM sekaligus pembawa materi pada seminar ini, menyatakan bahwa para siswa dan siswi yang hadir dalam kegiatan ini telah menunjukkan karakter pelajar yang memiliki nilai Pancasila karena memiliki keinginan untuk berbicara tentang demokrasi. “Kesulitan kita selama ini berkaitan dengan Pancasila adalah kurangnya implementasi dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri dalam keseharian kita. Hal ini ditunjukkan oleh fakta-fakta sosial yang sering kita temukan di sekitar kita,” jelasnya. Lebih lanjut lagi, Smith menyampaikan harapan bahwa semoga dengan adanya kegiatan seminar ini, para siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Talibura mampu menyadari bahwa pada dasarnya, proses belajar itu tidak hanya terjadi dalam ruang-ruang kelas atau dalam diskusi-diskusi, tetapi juga terjadi dalam hidup praksis yang bersentuhan dengan realitas di sekitar kita. “Dengan menyadari hal ini kita hendaknya dipacu untuk memiliki semangat dalam memecahkan problem yang ada di masyarakat. Ini bertujuan untuk membentuk karakter pelajar yang Pancasilais,” kata Smith dalam akhir sambutannya.

Adapun perwakilan dari SMA Negeri 1 Talibura, yaitu Pak Denis menyatakan bahwa alasan mereka memilih untuk bekerja sama dengan BEM IFTK Ledalero dalam melaksanakan kegiatan ini adalah karena mereka percaya bahwa staf BEM IFTK Ledalero mampu memberikan pengetahuan-pengetahuan baru bagi para siswa dan siswi, terutama yang berkaitan dengan demokrasi dalam konteks sekolah menengah. “Kami percaya bahwa kakak-kakak dari BEM IFTK Ledalero mampu memberikan pencerahan terhadap siswa dan siswi kami, sehingga mereka mampu memahami apa itu demokrasi dan bagaimana penerapannya dalam kepemimpinan di sekolah menengah. Apalagi dalam beberapa hari kedepan, sekolah kami akan mengadakan pemilihan ketua dan staf OSIS yang baru,” ujarnya.

Pada sesi pemaparan materi, para staf BEM memberikan penjelasan mengenai demokrasi dan sejarahnya, secara khusus beberapa sistem demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia, seperti Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Era Orde Baru, hingga Demokrasi Pasca Reformasi. Lebih lanjut lagi mereka kemudian menjelaskan tentang apa itu OSIS dan bagaimana OSIS menjadi salah satu struktur penting dalam mewujudkan demokrasi di tingkat sekolah menengah. Pada bagian akhir, pemateri kemudian membawakan penjelasan tentang teknik-teknik dalam memimpin rapat, yang berkaitan erat dengan proses menjalankan demokrasi secara efektif dan efisien dalam OSIS di tingkat sekolah menengah.

Setelah pemaparan materi selesai, kegiatan seminar ini kemudian masuk dalam sesi diskusi. Dalam sesi diskusi ini, para siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Talibura sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah dibawakan. Salah satu pertanyaan muncul dari seorang siswi bernama Rita. Dia menyampaikan pertanyaan berkaitan dengan elemen penting dalam demokrasi yang berhubungan dengan pemilihan ketua OSIS di sekolah menengah atas. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Alf Epa yang menyatakan bahwa salah satu elemen penting dalam demokrasi yang dapat diterapkan dalam pemilihan ketua OSIS adalah berkaitan dengan pemilihan yang harus benar-benar berdasarkan pada kompetensi yang dimiliki oleh calon ketua OSIS tersebut. “Dalam demokrasi, pemilihan idealnya dilakukan tanpa memandang status, golongan, ras, atau embel-embel tertentu, melainkan harus benar-benar sesuai dengan kriteria pemimpin yang ideal bagi masyarakat. Hal ini kiranya dapat diterapkan juga dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah adik-adik nanti; adik-adik harus memilih orang yang benar-benar cocok untuk menjadi seorang pemimpin, bukan memilih seseorang hanya karena dia memiliki kesamaan tertentu dengan kalian,” jelas Alf.

Selepas sesi diskusi selesai, kegiatan ini kemudian ditutup dengan foto bersama antara para guru, para siswa dan siswi, serta para staf BEM yang sempat hadir dalam kegiatan ini. Kegiatan ini selesai tepat pukul 12.30 WITA. Sebelum kembali ke sekolah, para guru dan siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Talibura masih menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa tempat di kampus 1 IFTK Ledalero, seperti Museum Bikon Blewut.

 

Sie Pemberitaan BEM IFTK Ledalero / Fr. Frederikus Randi Jeharu, Pr.


Galeri :

KEGIATAN BEM DAN SMA TALIBURA 2024 10KEGIATAN BEM DAN SMA TALIBURA 2024 8KEGIATAN BEM DAN SMA TALIBURA 2024 5KEGIATAN BEM DAN SMA TALIBURA 2024 13

BAGIKAN