Workshop Manajemen Pameran Komunitas KAHE Maumere

img

Sejumlah staf dan pengurus SEMA STFK Ledalero 2021 mengikuti kegiatan workshop Manajemen Pameran yang diselenggarakan oleh komunitas KAHE. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kelas Embuiru ini dijalankan dalam dua hari, yakni Jumat (10/09, pukul 16.15-18.45) dan Sabtu (11/09, pukul 09.30-13.00). Workshop ini merupakan bagian dari Kegiatan Re-Imagine Bikon Blewut yang akan berlangsung hingga Jumat, 24 September 2021.

workshop kahe 2021 5Workshop I (Jumat, 11/09) dihadiri oleh sekitar 20-an peserta. Dalam kesempatan ini, Eka Nggalu sebagai ketua komunitas KAHE berbicara tentang Manajemen Seni. Ia menyoroti prasangka umum yang memandang kegiatan seni sebagai hal yang moody (tergantung mood), turut suka, dan spontan. Menurutnya, suatu kegiatan seni (mis. pameran atau festival) yang baik mesti memiliki dramaturgi dan struktur yang jelas. Hal-hal yang dibicarakan dalam manajemen seni ini meliputi wilayah manajemen seni, cara merancang manajemen seni, serta tips menyelenggarakan event seni tertentu. Pemaparan materi diselingi dengan sharing Eka mengenai pengalamannya bersama anggota KAHE selama bergiat di bidang seni, termasuk  menyelenggarakan berbagai festival yang mengangkat kehidupan, budaya, serta kerja dan karya seni masyarakat Flores.    

Kegiatan Re-Imagine Bikon Blewut ini akan meliputi beberapa program acara seperti pameran, seminar, tour, film screening, bincang-bincang, serta malam kesenian sebagai acara penutup. Dalam hal ini, tim KAHE telah menjalin kerjasama dengan pihak STFK Ledalero dan Senat Mahasiswa.  Salah satu motivasi KAHE menginisiasi kegiatan Re-Imagine Bikon Blewut ini ialah prihatin dengan pengelolaan museum yang dinilai kurang optimal. Diharapkan, rangkaian kegiatan ini dapat “mengangkat dan memperkenalkan Museum Bikon Blewut ini sebagai produk pengetahuan, beradu wacana di tingkat nasional, dan mendekolonisasi pengetahuan yang bersifat jawasentris ataupun jakartasentris”, demikian kata Eka.

Workshop II (Sabtu, 11/09) dijalankan dalam model simulasi. Peserta dibagi ke dalam 3 kelompok. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk merancang suatu pameran tertentu. Peserta sangat berantusias. Hal ini tampak dalam kerjasama dan semangat anggota kelompok ketika merancang, mempresentasikan, dan mempertanggung-jawabkan ide pameran seni masing-masing. Tim KAHE pun tampak terkesan dengan ide-ide pameran seni yang digagaskan: “festival moke”, “festival kuliner”, dan “membaca tenun”.     Sie Publikasi

workshop kahe 2021 3workshop kahe 2021 2

    

SHARE THIS