Teolog Katolik, Stephen Bevans Datangi STFK Ledalero Dalam Rangka Simposium Internasional

img

            Kisah sukacita dan istimewa ini berawal dari Bandar Udara Frans Seda, Maumere pada Rabu, 28/08/2019. Waktu boleh berlalu, manusia boleh pergi untuk selama-lamanya dari dunia, tapi kisah tetap abadi. Kisah tetap abadi? Ya, akan selalu abadi karena kisah akan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke genarasi lainnya, baik secara lisan maupun tertulis. Bagi orang yang “jatuh cinta” dengan sejarah: waktu, aktor, dan kisah menjadi komponen yang sangat penting. Orang yang ‘sayang’ sejarah tidak pernah boleh egois. Dia harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mengapa? Sekurang-kurangnya karena dia harus mencatat dan mengabadikan kisah, setelah itu membagikannya kepada orang lain. Berbagi kisah adalah upaya untuk terus menghidupkan kisah serentak menjadi strategi untuk melawan amnesia. Rabu, 28/08/2019 dan kisah yang ada padanya terekam jelas sebagai sebuah sejarah istimewa bagi perjalanan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere.

            Suasana Bandar Udara Frans Seda, pada hari yang bersangkutan, sedikit memiliki tampilan yang berbeda. Di sana, hadir P. Yosef Keladu Koten, SVD selaku Wakil Ketua I STFK Ledalero, P. Maxi Manu, SVD selaku Wakil Ketua II STFK Ledalero, para alumni STFK Ledalero yang berdomisili di seputaran wilayah Maumere, dan siswa-siswi dari sanggar musik SMK Yohanes XXIII. Berpasang-pasang mata menatap rombongan penjemput dengan tampilan yang agak berbeda tersebut. Banyak orang tentu bertanya dalam hati atau bahkan ada yang berbisik ke telinga sesamanya: Apa gerangan sedang terjadi? Siapa yang akan dijemput? Sebagian orang mungkin mulai menduga bahwa pihak yang dijemput pasti tergolong orang penting. Benarkah?

            Tepat pukul 12:05 WITA, pesawat Nam Air yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali mendarat secara sempurna di Bandar Udara Frans Seda, Maumere. Mata penjemput terarah kepada sosok berkulit putih, rambut yang sudah semakin putih tanda bahwa sudah lanjut usia, berkacamata, dan mengenakan baju berwarna biru muda seperti warna langit di siang itu. Dialah sosok yang kedatangannya dinanti-nantikan oleh civitas akademika STFK Ledalero, para alumni STFK Ledalero yang berdomisili di wilayah Maumere, dan siswa/I dari sanggar musik SMK Yohanes XXIII. Di balik tampilannya yang sederhana, ternyata dia sudah mengukir banyak hal luar biasa selama hidupnya. Dia, yang bernama lengkap Stephen B. Bevans, pria kelahiran 14 Juli 1944, dikenal sebagai seorang imam Serikat Sabda Allah (SVD) dan teolog Katolik Amerika yang sudah menulis banyak judul buku dan artikel ilmiah tentang teologi Katolik yang berguna bagi masyarakat di seluruh dunia dan sudah memiliki gelar pendidikan professor di Catholic Theological Union (CTU) di Chicago, USA. Selain mengukir banyak prestasi di bidang akademik, beliau juga dikenal sebagai seorang komisioner di Komisi Gereja Dunia tentang Misi Dunia dan Penginjilan, anggota masyarakat Tim Spritualitas Arnold Jansen, dan anggota Dewan Provinsi SVD Provinsi Chicago.

Prof. Bevans hanya memberikan senyuman termanisnya bagi para penjemput yang sudah lama menantikan kedatangannya. Telinga beliau tampaknya menikmati alunan musik yang dimainkan oleh siswa SMK Yohanes XXIII dan matanya dimanjakan oleh tarian adat Sikka yang dibawakan oleh siswi SMK Yohanes Paulus XXIII.  Di Bandar Udara Frans Seda, Maumere terjadi penerimaan menurut adat Kabupaten Sikka terhadap Prof. Bevans. Prof. Bevans dikalungi dengan menggunakan selendang Sikka tanda bahwa beliau diterima secara adat dan diharapkan menikmati hari-hari di Maumere.

            Rombongan jemputan dan Prof. Stephen Bevans kemudian menuju ke STFK Ledalero. Rombongan yang menuju ke STFK Ledalero dipimpin langsung oleh pihak kepolisian. Penjemputan dan perjalanan dari Bandar Udara Frans Seda menuju ke STFK Ledalero berjalan lancar karena adanya kerja sama antara pihak alumni, pihak Bandar Udara, dan pihak kepolisian. “Penjemputan Stephen sudah diatur sejak jauh-jauh hari. Kami, pihak alumni bahu membahu menyukseskan penjemputan ini. Kami membangun kerja sama dengan banyak pihak, di antarnya pihak Bandar Udara dan pihak kepolisian. Semuanya bisa berjalan lancar karena adanya kerja sama dan semangat rela berkorban”, ungkap Bapak Lambert Dore Purek, S. Fil, BCC, alumnus STFK Ledalero angkatan 1988/1989 yang bertugas sebagai ketua alumni STFK Ledelero wilayah Maumere.

            bevans datang2Di pendopo komunitas Ledalero, hadir P. Otto Gusti Madung, SVD (Ketua Sekolah STFK Ledalero), P. Frans Ceunfin, SVD (Rektor Seminari St. Paulus Ledaelero), beberapa dosen STFK Ledalero, para mahasiswa, dan sepasang laki-laki dan perempuan yang berbusana adat Kabupaten Sikka sambil memegang tempat penyimpanan selendang untuk dikalungkan kepada Prof. Stephen Bevans. Tepat pukul 13:10 WITA, rombongan penjemput dan Prof. Bevans tiba di pendopo komunitas Ledaelero. Di sana, terjadi pengalungan untuk kedua kalinya terhadap Prof. Bevans. Sama seperti di Bandar Udara Frans Seda, di tempat ini pun Prof. Bevans memberikan senyuman terindahnya kepada semua pihak yang sudah menunggu kedatangannya. Setelah pengalungan, para dosen berjabatan tangan dengan Prof. Bevans sembari mengucapkan selamat datang kepada beliau. Prof. Bevans, para dosen, dan para rombongan penjemput kemudian menuju ke kamar makan patres untuk santap siang bersama. Di tempat ini, ada suasana sukacita, sharing pengalaman, dan tawa ria.

            P. Frans Ceunfin, SVD selaku Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero mengucapkan selamat datang kepada Prof. Stephen Bevans. Mewakili Ketua Sekolah STFK Ledalero, para dosen, dan para mahasiswa STFK Ledalero, Pater Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah berkenan hadir memenuhi undangan sekolah untuk menjadi salah satu keynote speaker dalam simposium internasional yang akan terjadi pada 04-06 September 2019 di STFK Ledelero. “Pater tentu lelah setelah berjalan jauh dan akhirnya tiba dengan selamat di Ledalero. Kami menerima kedatangan Pater dengan penuh ketulusan hati dan kami juga berharap agar Pater bisa beradaptasi dan mengalami sukacita di komunitas ini. Jadikanlah waktu yang langkah dan istimewa ini sebagai sebuah kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman”, tutur Pater Rektor dalam sambutan singkatnya.bevans datang4

            Prof. Stephen Bevans, dalam sambutannya, mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya terhadap STFK Ledalero. Dia juga berterima kasih karena telah berkenan menghubunginya menjadi salah satu keynote speaker dalam simposium internasional. “Wow for this time. Wow for you all who have invited me to come here. Wow for all your appreciation and your hard work”, ungkap Prof. Stepehn Bevans dalam kata sambutannya.

            Prof. Stephen Bevans menginap di komunitas Ledalero dan tanggal 04 September akan menjadi keynote speaker pertama dalam simposium internasional di STFK Ledaelero. Beliau akan memberikan materi tentang Paus Fransiskus dan Inkulturasi. Materi beliau akan ditanggap oleh Dr. John Manford Prior dan Dr. George Kirchberger. Simposium internasional ini akan dihadiri oleh semua mahasiswa STFK Ledalero dan masyarakat umum yang sudah melakukan pendaftaran ke pihak sekretariat STFK Ledalero. (Jean Loustar Jewadut)

 

 

 

 

SHARE THIS