Talkshow Hari Kedua, Kaum Muda Diajak untuk Berwirausaha

img

(Foto: Egi Besli (kiri) bersama Nando Watu (tengah) dan Don Suban (kanan) dalam talkshow hari kedua Pekan Kewirausahaan/Dokumentasi BEM)

Talkshow hari kedua Pekan Kewirausahaan Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero mengajak kaum muda untuk berwirausaha. Kaum muda diharapkan mulai membangun usaha sendiri. Talkshow yang berlangsung di kampus II IFTK Ledalero, Wairklau, Maumere pada Selasa (21/3) itu menghadirkan dua narasumber, Nando Watu dan Don Suban. Keduanya merupakan alumni IFTK (dulu STFK) Ledalero.

Hari kedua Pekan Kewirausahaan Prodi Kewirausahaan itu dimulai dengan sambutan Ketua Prodi Kewirausahaan, Pater Pice Dori, SVD. Dalam sambutannya, Pater Pice menceritakan bagaimana alumni IFTK Ledaleo memajukan kemanusiaan dalam berbagai aspek.

“Para alumni, dari pendirian hingga sekarang, menempati posisi-posisi penting dalam masyrakat. Dan karena itu menjadi penyokong dan pendorong kemajuan, antara lain kemajuan dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,” tandas Pater Pice.

Selain itu, Pater Pice juga berbicara tentang manfaat pengetahuan. Ia menegaskan bahwa filsafat, ilmu, dan teori yang baik selalu bersifat konkret demi kemanusiaan. Oleh karena itu, Pater Pice mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha dan mahasiswa yang telah membumikan filsafat, ilmu, dan teori.

“Mereka juga pernah diilhami oleh teori-teori tertentu tentang hidup yang baik, lewat pengembangan usaha. Dan impian hidup baik dikonkretkan lewat usaha-usaha yang dalam dua hari telah dilihat dan dirasakan,” tukas Pater Pice membuka seluruh rangkaian pameran hari kedua.

Setelah sambutan berakhir, dialog talkshow dibuka. Prodi Kewirausahaan mendatangkan dua narasumber, Nando Watu, Kepala Desa Deustosoko Barat dan pelaku usaha pariwisata. Nando Watu adalah salah satu kepala desa terbaik Indonesia. Berbagai penghargaan telah diterima oleh Nando Watu semenjak menjabat Kepala Desa Deutstosoko Barat. Selain itu, Prodi Kewirausahaan juga mendatangkan Don Suban. Ia adalah pelaku usaha peternakan Kabupaten Sikka. Ia meraih gelar sarjana tahun 1995 di IFTK Ledalero.

Menurut Nando Watu, keberanian adalah hal paling dasar untuk memulai usaha. Selain itu, dia juga menambahkan bahwa seorang pebisnis harus melihat sebuah masalah sebagai peluang. Dalam menghadapi masalah persaingan usaha, menurut Nando Watu, pengusaha harus bisa membuat hal pembeda dengan usaha orang lain.

“Pembeda itu harus dicari. Sebab, hal itu menjadi bagian dari keunggulan produk kita. Kita harus semakin unik untuk semakin mahal dan dicari,” tambahnya.

Selanjutnya, Don Suban juga menegaskan bahwa seorang entrepreneur muda tidak boleh takut dengan risiko usaha. “Kalau mulai usaha dengan takut rugi, saya pikir, ini tidak cocok menjadi pebisnis”.

Dia juga menambahkan bahwa kaum muda harus pandai membaca peluang usaha. “Kita harus melihat apakah yang dikerjakan mempunyai peluang yang bagus. NTT mempunyai banyak peluang usaha,” tukas Don Suban.

Sebagai penutup talkshow, kedua narasumber memberikan pesan kepada para mahasiswa angkatan pertama Prodi kewirausahaan IFTK Ledalero. Mereka diharapkan untuk menjadi pengusaha muda yang sukses.

“Adik-adik yang angkatan pertama mempunyai tanggung jawab besar. Jadi kamu harus tunjukkan bahwa kamu yang tamatan kewirausahaan harus menjadi wirausahawan yang handal. Karena itu, jangan kerja di tempat lain. Kamu harus mempunyai usaha sendiri,” tukas Don Suban.*

*Rein Pondang

SHARE THIS