Salurkan Beasiswa, IFTK Ledalero Beri Animasi Spiritualitas SVD

img

Bertempat di kompleks Perkebunan Patiahu 20 mahasiswi penerima beasiswa dari Rm. Paul Hauser dan Prokur Misi SVD Jerman mendapat pembekalan tentang matra-matra khas Serikat Sabda Allah (SVD). Kegiatan yang diprakarsai oleh Biro Spiritualitas Sang Sabda pada Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero dan Komisi JPIC (Justice, Peace and Integrity of Creation) SVD Ende ini berlangsung dari 4-5 Juni 2024.

“Ini baru pertama kali dibuat. Kelihatan mereka antuasias dengan paket kegiatan ini. Kali lalu memang sudah ada 15 orang yang terima, tetapi kita pikir perlu juga membekali mereka dengan spiritualitas SVD agar sejak awal mereka dianimasi untuk menjadi mitra kerja kita di kemudian hari,” demikian Laurensius Woda SVD, ketua Biro Spiritualitas Sang Sabda pada Institut milik SVD tersebut.

Menurut keterangan Komisi JPIC Provinsi SVD Ende, beasiswa ini akan diberikan sampai mahaswa tamat kuliah. Dana akan ditransfer ke rekening para mahasiswa sebesar Rp. 5,5 juta dan mereka harus mentransfernya untuk membayar uang sekolah di IFTK Ledalero selama setahun. Mahasiswa tetap diminta partisipasi sebesar Rp. 500 ribu. Para mahasiswa penerima beasiswa berasal dari 3 program studi di IFTK Ledalero yakni PKK, Kewirausahaan, dan DKV.

Selain merupakan kesempatan perkenalan antarmahasiswa, kegiatan pembekalan dirancang untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa untuk menginternalisasikan nilai-nilai kekristenan melalui pendalaman matra-matra khas SVD. Program ini merupakan tanggapan IFTK atas resolusi Kapitel ke-25 Provinsi SVD Ende yang memandang penting penanaman nilai bagi generasi muda.

 

Perkenalan Matra Khas SVD

Kegiatan hari pertama dibuka dengan perkenalan empat matra khas SVD yakni Kitab Suci, Animasi Misi, Komunikasi dan JPIC oleh P. Laurensius A. W. Woda SVD. Dalam pemaparannya, alumnus studi antropologi pada University of San Carlos-Cebu Filipina pada tahun 2023 ini menegaskan antara lain tentang berbagai prioritas karya misi SVD sejagat dan misi di level lokal NTT selama satu abad terakhir ini.

“Tidak semua matra khas amat menonjol dalam karya misi SVD di berbagai belahan dunia. Untuk konteks kita di Provinsi Ende, misalnya, matra komunikasi pernah sangat menonjol di masa lalu. Kita punya percetakan, penerbit, dan majalah. Yah, masanya sudah lewat. Namun, selama satu atau dua dekade terakhir ini, fokus kita pada JPIC. Kita mau berjuang bersama mereka yang terpinggirkan,” tandasnya.

Pengantar awal tersebut disusul dengan sharing keterlibatan konkret dalam berbagai kegiatan karitatif dan advokasi yang dibawakan oleh P. Marsel Vande Raring SVD. Dalam pemaparannya Pater Vande berkisah tentang aksi-aksi penggalangan dana dan keterlibatan langsung bersama jaringan kerja SVD di level nasional dan internasional.

“Di hadapan bencana alam kita semua sama. Kita bertemu dengan orang lain dari berbagai latar belakang. Ketika gempa Palu saya di sana selama tiga bulan untuk antar bantuan. Kita diterima oleh saudara-saudari muslim dan banyak orang baik. Saya senang bahwa mahasiswa IFTK juga baru-baru ini terlibat dalam kegiatan penyaluran bantuan untuk korban erupsi Gunung Api Lewotobi.”

Kegiatan hari pertama ditutup dengan animasi Kitab Suci yang dibawakan oleh P. Servinus Nahak SVD. Para peserta diajak untuk membaca kisah pengusiran Hagar dan Ismael dalam Kitab Kejadian dan Kisah perempuan yang pendarahan selama 12 tahun versi Injil Markus. Peserta diminta untuk menemukan situasi ketidakadilan dalam perikop Alkitab dan menjelaskan posisi Allah dalam situasi tersebut. Dalam tugas kelompok para mahasiswa diminta membuat sketsa tentang situasi ketidakadilan yang dikisahkan dalam teks Alkitab.

“Dalam kisah perempuan yang pendarahan, menurut kami, situasi yang tidak adil itu terjadi ketika si perempuan dihalang-halangi untuk bertemu Yesus. Padahal, uangnya sudah habis oleh tabib-tabi palsu. Bisa jadi orang banyak juga protes karena si perempuan itu menghalangi perjalanan Yesus ke rumah Yairus untuk membangkitkan anak kepala rumah ibadat itu,” kata Anastasia Sabu Ongen, mahasiswi Prodi Kewirausahaan mewakili kelompoknya saat presentasi.

 

Mahasiswa Perlu Terlibat

Untuk membangun kesadaran mahasiswa tentang problem-problem sosial dalam konteks lokal NTT panitia menghadirkan Ibu Osa Keytimu, aktivis perempuan dari TRUK Maumere yang membawakan materi tentang gender dan kekerasan seksual dan Dr. Otto Gusti Madung SVD dengan materi tentang Hak-hak Asasi Manusia.

Dalam pemaparannya Osa Keytimu menegaskan tentang maraknya kasus KDRT dan perdagangan orang di NTT yang menuntut komitmen dari berbagai elemen masyarakat. “Akar persoalan kita ialah lemahnya penegakan hukum. Tidak bisa disangkal, aparat penegak hukum juga ada dalam jaringan gelap tersebut dan hukum sering kali justru tidak berpihak pada korban,” tandasnya.

Menanggapi pemaparan Osa Keytimu dan diskusi para mahasiswa pada sesi tersebut, Dr. Otto Gusti Madung mengajak keterlibatan para mahasiswa dalam aksi-aksi konret di lapangan. “Masih banyak kasus kekerasan yang terjadi dalam masyarakat kita dan didiamkan. Kita tidak boleh hanya beri bantuan karitatif, kalau perlu kita turun ke jalan. Demonstrasi itu sah dalam negara demokrasi.”

“Kita mesti bangun kesadaran kritis sejak dini terutama di kalangan mahasiswa. Dalam budaya kita, perempuan korban pemerkosaan justru distigma oleh masyarakat. Keluarga malu karena anak mereka mendapat aib. Ini paradigma yang mesti kita ubah. Anda tidak boleh malu ketika menjadi korban kekerasan seksual mislanya. Itu bukan kesalahanmu, tetapi kebiadaban si pelaku. Justru yang mesti malu itu adalah mereka yang korupsi uang rakyat. Di negara ini orang tidak malu korupsi. Ini bahaya dan mesti diubah,” pungkas Rektor pertama IFTK Ledalero.

Rangkaian kegiatan dua hari tersebut diakhiri dengan misa perutusan dan pembersihan pesisir pantai Patiahu. Para mahasiswi dan dosen pendamping mengumpulkan 6 karung sampah plastik yang berserakan di sepanjang pantai.*

 (Ve Nahak)

-----

Animasi Spiritualitas SVD 9Animasi Spiritualitas SVD 8Animasi Spiritualitas SVD 7Animasi Spiritualitas SVD 6Animasi Spiritualitas SVD 4Animasi Spiritualitas SVD 3Animasi Spiritualitas SVD 1

 

 

SHARE THIS