Provinsial SVD Ende, RP. Dr. Lukas Jua, SVD mengajak segenap mahasiswa Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero untuk meneladani keberanian para misionaris perintis.
“Apa yang kita petik dari karya Tuhan dalam sejarah, apa yang kita petik dari teladan para misionaris perintis? Keberanian memulai sesuatu yang baru meskipun melawan arus. Dan ini yang kami harapkan dari para mahasiswa IFTK. Berani melawaan arus. Arus zaman digital itu ialah arus konsumeristik, arus sekuler, dan arus instan. Seorang yang menjadi ilmuwan, seorang yang berani menantang zaman, seorang yang membuat penelitian harus membaca banyak lalu menulis,” ungkap Pater Lukas dalam khotbah pada perayaan Ekaristi dies natalis ke-54 IFTK Ledalero dan pemberkatan sekaligus peresmian gedung baru pada Sabtu (25/03/2023).
Para misionaris perintis, tandas Pater Lukas, datang ke pulau ini, yang dulunya dikenal dengan sebutan Kepulauan Sunda Kecil untuk menegakkan Kerajaan Allah. Beliau mengatakan bahwa para misionaris perintis memahami kerajaan Allah bukan hanya urusan rohani.
“Baik Yesus maupun para misionaris perintis memahami makna Kerajaan Allah bukan hanya urusan rohani, bukan hanya doa di gereja, bukan hanya merayakan Ekaristi, bukan hanya menerima sakramen-sakramen, bukan hanya itu. Kerajaan Allah sebagaimana yang dipahami Yesus dan dijalankan selama hidupnya dan diwartakan yaitu Kerajaan Allah yang dimengerti dalam arti holistik, arti luas, penuh yaitu menegakkan damai sejahtera,” tuturnya.
Para misionaris perintis, tandas Pater Lukas lebih lanjut, tidak hanya mewartakan Sabda Tuhan dan iman Katolik tetapi juga memajukan ekonomi di wilayah ini.
“Zaman dulu, zaman Belanda, belum ada kantor pos, sehingga surat-surat dikirim melalui para misionaris dan karena misi membeli Kapal Ratu dan kapal-kapal Stela Maris, Teresia, dan lain-lain, maka misi bertugas sebagai ekspedisi. Mahasiswa kita yang kuliah di Jawa terima uang lewat misi, karena mereka menjaga kepercayaan, tidak makan uang dari anak-anak sekolah,” kata Pater Lukas.
Selain di bidang ekonomi, misi juga bergerak dalam bidang kesehatan. “Misi juga memajukan kesehatan. Sehingga, mendirikan klinik-klinik jauh sebelum puskesmas ada. Pada zaman Belanda, klinik-klinik dibangun oleh para pastor di paroki-paroki. Bahkan, di perhubungan mereka membangun jembatan-jembatan termasuk jembatan Lorens Say,” tandas Pater Lukas.
Selanjutnya, Pater Lukas juga menyebutkan bahwa hari itu merupakan hari berahmat untuk mengucap syukur kepada Tuhan seraya mengucapakan terima kasih kepada para misionaris perintis.
“Hari ini, hari kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia telah memberi inspirasi kepada para misionaris perintis, karena Dia telah memberikan keberanian untuk mengambil keputusan yang melawan konteks zaman yang menganggap rendah orang kita, yang menganggap rendah apa lagi orang NTT yang terpencil sekali pada zaman itu. Mari, hari ini kita bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada para misionaris perintis, karena apa yang kita buat hari ini hanyalah lanjutan,” tandas Pater Lukas.
Lebih dari itu, Pater Lukas menyebut Mgr.Gabriel Manek, SVD, alumnus pertama IFTK Ledalero, adalah sosok yang patut diteladani.
“Mgr. Gabriel Manek tidak pernah dikirim studi ke Eropa atau ke Amerika. Dia studi hanya dari Mataloko dan Ledalero tetapi dia menguasai lima bahasa. Bahasa Latin, karena kuliah semua menggunakan bahasa Latin, bahasa Belanda, karena di Mataloko mereka harus sekolah menggunakan bahasa Belanda, bahasa Jerman, karena para misionarisnya dari Jerman, bahasa Prancis, dan bahasa Inggris. Sehingga, ketika dia ikut Konsili Vatikan ke-2, dia tidak ada kursus bahasa Inggris dulu supaya bisa omong dan dia dipilih sebagai ketua para uskup Asia,” ungkap Pater Lukas.
Atas dasar ini, Pater Lukas mengajak mahasiswa untuk belajar keras seperti Mgr. Gabriel Manek.
“Mahasiswa harus belajar keras seperti Mgr. Gabriel Manek, sehingga ijazah itu soal kedua dan yang pertama adalah pengetahuan-keahlian dalam bidang yang kita geluti ini, sehingga semua orang mendengarkan kita sebagai pembicara yang berwibawa,” tegasnya.*
*Riko Kebu
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology