Pertandingan dalam rangka Dies Natalis telah melewati berbagai proses mulai dari babak penyisihan grup hingga kedua tim bertarung di fase gugur. Setiap Tim bertarung di fase gugur dengan motivasi dan tujuan yang sama untuk mengalahkan lawan dan menuju partai final. Pada akhirnya, hanya dua tim terbaik yang telah melewati setiap babak yang berhak dalam laga final.
Sabtu, 15 Maret 2025, apa yang telah dinantikan selama ini akhirnya telah tiba untuk disaksikan bersama. Tepat pukul 16:30 di lapangan San Pedro, laga final mempertemukan antara Filsafat III melawan Filsafat I. Sebelumya, kedua tim pernah bertemu dalam laga final pada bulan Oktober kemarin dalam rangka turnamen rektor cup. Kedua tim berakhir dengan adu penalti untuk menentukan nasib siapa yang akan menjadi juara. Pada akhirnya, Filsafat I keluar sebagai pemenang. Bagi mereka, itu adalah kemenangan pertama. Sebaliknya, bagi Filsafat III menjadi kekalahan pertama dalam final.
Kesebelasan Filsafat III dipimpin oleh Beato Teda sebagai seorang kapten. Sementara tim Filsafat I dibawa kepemimpinan Juan Poi. Pada babak pertama, kedua tim saling jual beli serangan. Keterlibatan bertahan dan menyerang selalu konsisten dari kedua tim. Tidak ada gol yang diciptakan pada babak pertama. Semuanya hanya sampai pada ancaman serangan dari kedua tim. Memasuki babak kedua, kedua tim melakukan pergantian pemain untuk menambah amunisi-amunisi baru. Masih sama dengan babak pertama, kedua tim menunjukkan pertahanan yang begitu konsisten. Setiap serangan dari lawan tidak sampai membobol gawang. Sampai wasit membunyikan peluit terakhir di babak kedua, pertandingan masih dengan skor yang sama, 0-0.
Drama adu penalti menjadi bagian terakhir untuk menentukan nasib kedua tim. Tim Filsadat III yang dikenal dengan sebutan Alegria memberikan tanggung jawab kepada Yardi Goa, Waldus Nuka, Ois, dan Carlos Ndona. Sementara Tim Filsafat I yang biasa dikenal Trivalier mempercayakan Juan Poi, Risan So, Vony, dan Rifki Riwu. Keberuntungan kali ini berbeda dengan tahun lalu. Tim Alegria berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor adu penalti 3-1.
“Kemenangan itu harus dirayakan. Sebab proses menuju kemenangan itu tak mudah seperti yang dikatakan, dibutuhkan komitmen dan keyakinan yang kuat” Kata Aldo Dua sebelum merayakan kemenangan di lapangan San Pedro.
Galeri Pertandingan Dies Natalis IFTK Ledalero ke 93 Tahun
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology