Pembukaan festival diwarnai oleh beragam penyambutan. Pada pukul 16.30, rombongan Kementerian Agama Provinsi NTT dan Kabupaten Sikka, serta seluruh peserta festival berarak dari Biara Carmel Weruoret menuju gerbang utama IFTK Ledalero. Perarakan itu diiringi oleh drum band dari MTs Muhammadiyah Wuring. Peserta festival literasi ini terdiri dari SMAK St. Yosef Tana Ai, SMAK St. Benediktus Palue, SMAK St. Petrus Kewapante, dan SMAK St. Maria Monte Carmelo Maumere.
Dalam penyambutan di gerbang utama IFTK Ledalero, rombongan festival diterima secara adat Maumere dengan acara huler wair, musik dan tarian hegong oleh mahasiswa Prodi PKK, serta pengalungan selendang oleh Ketua Prodi PKK IFTK Ledalero, Dr. Antonio Camnahas. Pengalungan itu pertama-tama diberikan kepada rombongan Kementerian Agama Provinsi dan Kabupaten Sikka, yang mencakup Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, dan Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.
Lebih lanjut, acara penyambutan itu dikukuhkan dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Anton Camnahas. Dosen PKK IFTK Ledalero, Pater Petrus Christologus Dhogo, SVD dalam khotbah membawakan renungan yang berjudul “Jangan Menjadi Stunting dalam Iman akan Tuhan”. Ia berbicara mengenai perilaku manusia yang seringkali jatuh dalam kekuasaan teknologi yang semakin canggih dan modern.
“Semakin pintar alat teknologi, membuat manusia semakin bodoh. Manusia zaman now telah menjadi robot. Perubahan zaman melahirkan banyak perubahan terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, pesan dari bacaan-bacaan suci hari ini adalah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Tuhan mau agar kita bersatu agar tidak stunting akan iman kepada-Nya,” pesan imam yang biasa disapa Pater Itho ini.
Pater Itho mengungkapkan harapannya agar kemajuan teknologi tidak menghilangkan identitas manusia sebagai makhluk yang berpikir dalam mengembangkan kehidupan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan kemampuan literasi dalam kehidupan sosial masyarakat. Bahwa manusia mampu menguatkan imannya dengan proses literasi itu sendiri.
Setelah perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama seluruh peserta festival, disusul dengan sambutan-sambutan yang dibawakan di Aula St. Thomas Aquinas Ledalero. (Atro Sumantro)
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology