Dalam Rangka Peresmian Gedung Baru, IFTK Ledalero Selenggarakan Pekan Kewirausahaan

img

(Foto: Nampak stan-stan mahasiswa Prodi Kewirausahaan dan pelaku UMKM di Maumere dalam kegiatan Pekan Kewirausahaan IFTK Ledalero di halaman gedung baru IFTK Ledalero Wairklau, Maumere)

Peresmian gedung baru kampus II IFTK Ledalero akan terjadi pada Sabtu, 25 Maret 2023. Dalam rangka peresmian tersebut, Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero menyelenggarakan beberapa kegiatan, salah satunya ialah Pekan Kewirausahaan. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni 20-21 Maret 2023 di halaman kampus II IFTK Ledalero yang berlokasi di Jalan Wairklau, Maumere. Tema Pekan Kewirausahaan tersebut ialah, “Entepreneur Muda Membangun NTT”.

Kegiatan selama dua hari itu diprakarsai oleh Prodi Kewirausahaan dan melibatkan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) IFTK Ledalero. Prodi Kewirausahaan dan DKV merupakan prodi baru di IFTK Ledalero yang resmi dibuka satu tahun lalu (tahun 2022).

Dalam sambutannya, Rektor IFTK Ledalero Pater Dr. Otto Gusti Madung menyampaikan bahwa kegiatan Pekan Kewirausahaan tersebut diselenggarakan dalam rangka peresmian gedung baru IFTK Ledalero.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada kedua Prodi, Prodi Kewirausahaan dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) yang telah merancang kegiatan di tempat ini dalam rangka meresmikan gedung baru IFTK Ledalero yang akan berlangsung pada 25 Maret mendatang,” katanya dalam kegiatan Pekan Kewirausahaan pada hari pertama, Senin (20/03/2023).

Kegiatan pekan kewirausahaan tersebut bertujuan mendidik para mahasiswa/i Prodi Kewirausahaan dan DKV khususnya dan masyarakat Maumere bahkan NTT umumnya untuk belajar berwirausaha. Hal itu ditegaskan oleh Otto Gusti dalam sambutannya bahwa kebanyakan masyarakat belum memiliki jiwa kewirausahaan. Ia menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan beberapa pedagang dari Tana Ai di Pasar Alok, Maumere satu tahun silam.

“Satu tahun yang lalu saya pernah bejumpa dengan sejumlah ibu dari Tana Ai dan mereka berjualan pisang di Pasar Alok. Lalu saya mengobrol dan mengamati mereka. Menarik, hasil penjualan pisang itu mereka gunakan untuk membeli pisang goreng yang dicampur dengan keju. Itu satu contoh bahwa kebanyakan masyarakat kita terutama yang hidup di kampung-kampung belum memiliki jiwa kewirausahaan,” katanya.

Oleh karena itu, demikian Otto, Prodi Kewirausahaan bertujuan antara lain mengolah bahan mentah agar lebih bernilai ekonomis tinggi. “Dan itu yang coba kami bangun dengan Prodi yang baru ini,” tukasnya.

Kemudian, dosen sekaligus aktivis HAM tersebut membeberkan salah satu data terkait para korban human trafficking.

“Berdasarkan laporan yang kami terima bulan lalu bahwa selama beberapa bulan terakhir ini, kita di NTT sudah menerima 250-an peti mayat para korban human traffcking. Itu orang-orang NTT yang merantau dan bekerja di tempat lain, tetapi tidak dibekali dengan kemampuan untuk menjadi tenaga kerja yang potensial sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan siapa saja.  Akibatnya mereka terpaksa menerima setiap pekerjaan yang ditawarkan kepada mereka dan mereka tidak memiliki posisi tawar yang cukup,” bebernya.

Atas dasar peristiwa naas tersebut, pembukaan Prodi Kewirausahaan dan Prodi DKV di IFTK Ledalero menjadi salah satu solusi untuk semua orang, terutama generasi muda NTT untuk kemudian hari berani berwirausaha di tanah sendiri tanpa harus merantau atau mencari kerja di luar NTT.

“Pembukaan kedua Prodi baru ini dimotivasi oleh tantangan tersebut, bagaimana mempersiapkan generasi muda NTT agar lebih bisa bersaing di tahun-tahun mendatang,” tegas dosen filsafat tersebut.    

pekan kewi 2

(Foto: Rektor IFTK Ledalero, Otto Gusti saat memberikan memberikan sambutan)

Dalam kegiatan tersebut, Prodi Kewirausahaan dan Prodi DKV mengadakan bazar dan pameran seni lukis. Bazar umumnya  dilakukan oleh Prodi Kewirausahaan bekerja sama dengan pelaku UMKM di Maumere.

Kegiatan Bazar berlangsung di halaman depan gedung baru IFTK Ledalero. Banyak pernak-pernik hasil karya mahasiswa/i Prodi Kewirausahaan yang dijual dalam kegiatan bazar tersebut, seperti Mie Kita, Brownis Nona, snack lokal, Kopi Kita, serta beberarapa busana dan aksesoris tenun yang bermotif adat Sikka.   

Sedangkan pameran seni lukis berlangsung di lantai dua gedung baru tersebut dan merupakan kelanjutan dari kegiatan pameran pada semester sebelumnya (semester satu) oleh Prodi DKV. Pasalnya Prodi DKV sudah melakukan pameran seni lukis di kampus satu IFTK Ledalero pada semester satu.

“Ini merupakan pameran kedua. Semester lalu sudah dibuat pameran satu,” kata Apriano Josmand, salah satu mahasiswa sekaligus ketua Himpunan Mahasiswa Prodi DKV IFTK Ledalero dalam wawancara bersama media ini. Semua lukisan yang dipajang merupakan hasil karya mahasiswa/i Prodi DKV.

 “Semua ini karya dari teman-teman DKV, baik itu lukisan yang dipajangkan dengan karya-karya besar maupun dengan karya-karya kecil,” kata Apriano.

Melibatkan Pengusaha-Pengusaha di Maumere

Dalam kegiatan Pekan Kewirausahan tersebut, IFTK Ledalero juga melibatkan  pengusaha-pengusaha di Maumere, seperti Wings, Kresna Gallery, Jeje Catring, Aku Sikka, Pintu Air, Lamaffa dan beberapa pengusaha lainnya. Tujuan dilibatkannya pengusaha-pengusaha tersebut ialah untuk membangun jejaring kerja sama dengan IFTK Ledalero, khususnya untuk mahasiswa Prodi Kewirausahaan dan DKV.

“Kerja Kewirausahaan dan DKV ini merupakan kerja jejaring. Karena itu, kita melibatkan pengusaha-pengusaha yang sudah profesional dalam dunia berwirausaha supaya anak-anak kita itu langsung belajar dari mereka. Dengan melihat bagaimana mereka menata stan dan produk-produk, di situ anak-anak kita terinspirasi untuk melakukan sesuatu,” kata Amandus Klau, Ketua Prodi DKV IFTK Ledalero.

Keterangan lain juga disampaikan oleh Ketua Prodi Kewirausahaan, Pater Dr. Pice Dori bahwa kehadiran para pengusaha dalam Pekan Kewirausahaan tersebut dapat menginspirasi para mahasiswa/i Kewirausahaan dan DKV.

“Apa yang mereka peroleh di ruang kuliah itu belum cukup. Inilah ruang untuk mereka  berkonfrontasi dengan realitas yang mendidik dan membentuk bahwa ilmu itu mesti dijernihkan dan dimurnikan lewat konfrontasi dengan dunia usaha,” katanya dalam sambutan.

Hadir juga dalam kegiatan pekan Kewirausahaan itu Wakil Bupati Kabupaten Sikka, Romanus Woga. Ia menyatakan sikap dukungan Pemda Kabupaten Sikka terhadap kegiatan tersebut.

“Kami sebagai Pemerintahan Daerah sangat mendukung dan menghargai IFTK Ledalero yang membuat pekan kewirausahaan. Ini mau mendukung supaya kita di wilayah Flores pada umumnya, Sikka pada khususnya  menelurkan para wirausaha yang berguna untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Proficiat kepada Ledalero yang mempunyai keprihatinan yang luar biasa untuk masyarakat Sikka dalam kegiatan ini,” tukasnya dalam sambutan.

pekan kewi 3

(Foto: Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pekan Kewirausahaan)

Ia  mengharapkan agar di kemudian hari kegiatan tersebut dilanjutkan dengan praktik-praktik nyata terutama dalam dunia wirausaha serta melibatkan banyak kaum muda.*

*Fonsi Orlando

 

SHARE THIS