Pada Kamis malam, 20 Maret 2025, suasana di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero dipenuhi gelak tawa dan harmoni suara dalam sebuah perhelatan seni yang meriah. Lomba Paduan Suara dan Stand Up Comedy bertema "Tetadas"—tertawa dengan akal sehat—menjadi ajang bagi para peserta untuk menampilkan kreativitas mereka.
Acara dimulai tepat pukul 18:00, diawali dengan kompetisi paduan suara yang menampilkan lima kelompok dari berbagai SMA dan sederajat di Kabupaten Sikka. SMAK Frateran Maumere mengutus dua tim, sementara tiga sekolah lainnya—SMAS Katolik Jhon Paul II, SMAN 1 Maumere, dan SMAN 1 Waigete—masing-masing mengirim satu kelompok.
Kelompok pertama yang tampil adalah Tim A dari SMAK Frateran Maumere, membawakan lagu wajib "Persaudaraan yang Rukun" dan lagu pilihan "Bulu Gila," sebuah lagu tradisional Maluku yang sarat akan nilai kebersamaan dan gotong royong. Disusul oleh Tim B dari sekolah yang sama, yang membawakan lagu pilihan "Dongisi Keras," lagu khas Alor yang menggambarkan ungkapan syukur atas hasil panen.
Suasana semakin hangat saat giliran SMAN 1 Waigete mengambil alih panggung, dengan lagu pilihan mereka, "Benggong." Lagu ini mengisahkan kehidupan masyarakat Manggarai di bawah kekuasaan Raja Bima dan telah dipopulerkan kembali oleh musisi Iwan Nestorang. Setelah itu, SMAS Katolik Jhon Paul II menyajikan "Dendang Dikideng," lagu khas Flores yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan masyarakat setempat. Penampilan terakhir datang dari SMAN 1 Maumere dengan lagu pilihan "Bulan Pakai Payung," lagu romantis dari Maluku yang berkisah tentang cinta dalam kehidupan rumah tangga.
Setelah alunan paduan suara memenuhi aula, gelaran dilanjutkan dengan lomba stand up comedy yang diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai program studi di IFTK Ledalero. Dari prodi Filsafat, ada Selys Meo, Jhon Ta'a, Sandro Lapilia, Mikael Moruk, Bill Antus, dan Salno Bhega. Prodi PKK diwakili oleh Santu Situmorang, prodi KWU oleh Martinus Muda, serta prodi SI oleh Vianey Anjelo. Satu per satu mereka tampil di panggung, membawakan materi dengan gaya yang unik dan mengundang gelak tawa para penonton.
Malam semakin larut, dan akhirnya tibalah saat yang dinantikan—pengumuman pemenang. Dalam lomba paduan suara, Tim A SMAK Frateran Maumere berhasil keluar sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim B dari sekolah yang sama. SMAS Katolik Jhon Paul II menduduki peringkat ketiga, disusul oleh SMAN 1 Maumere dan SMAN 1 Waigete.
Sementara itu, di kategori stand up comedy, Jhon Ta'a dari prodi Filsafat berhasil meraih posisi pertama dengan penampilan yang memukau. Martinus Muda dari prodi KWU menempati posisi kedua, diikuti oleh Mikael Moruk di peringkat ketiga. Sandro Lapilia, Vianey Anjelo, Selys Meo, Salno Bhega, Bill Antus, dan Santu Situmorang melengkapi daftar peringkat.
Acara malam itu ditutup dengan keceriaan dan kebanggaan bagi para peserta. Gelaran "Tetadas" bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ruang bagi kreativitas dan persaudaraan, membuktikan bahwa seni bisa menjadi sarana untuk mengasah akal sehat dan merajut kebersamaan.
Galeri Dies Natalis IFTK Ledalero ke 93 Tahun
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology