•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  STFK Ledalero Mesti Mengikuti Paus Fransiskus Berkomitmen pada Inkulturasi : Simposium Internasional Filsafat dan Teologi Kontekstual Pesta Emas STFK Ledalero

STFK Ledalero Mesti Mengikuti Paus Fransiskus Berkomitmen pada Inkulturasi : Simposium Internasional Filsafat dan Teologi Kontekstual Pesta Emas STFK Ledalero

img

STFK Ledalero Mesti Mengikuti Paus Fransiskus Berkomitmen pada Inkulturasi

Simposium Internasional Filsafat dan Teologi Kontekstual

Pesta Emas STFK Ledalero

 

IMG 7346Prof. Dr. Stephen B. Bevans SVD dari Catholic Theological Union (CTU), Chicago, Amerika Serikat, mengatakan bahwa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, yang telah berusia emas dan akan memulai pengembaraannya 50 tahun ke depan, semestinya mengikuti haluan dan arah profetik dan apostilik yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus. Karena, Paus Fransiskus adalah seorang yang berkomitmen penuh pada inkulturasi. Hal itu terlihat dalam dokumen-dokumen yang ditulis, pidato-pidato juga homili dan keputusan-keputusan pastoral yang diambil oleh Paus Fransiskus.

Hal ini dikatakan Profesor Bevans ketika membawakan materi bertema “Paus Fransiskus dan Inkulturasi” dalam Simposium Internasional Filsafat dan Teologi Kontekstual, yang digelar di aula St. Thomas Aquinas, Ledalero, Rabu (4/9). Simposium ini diselenggarakan dalam rangka merayakan 50 tahun STFK Ledalero.

Menurut Profesor Bevans, selama kurang lebih 50 tahun terakhir, para teolog telah dan akan terus mengembangkan cara berpikir baru menyangkut berteologi dengan memperhatikan konteks insani, social budaya, historis masyarakat atau umat setempat. “Memperhatikan cara berpikir baru ini, maka sebenarnya tidak ada yang namanya teologi. Yang ada hanyalah teologi kontekstual, yaitu teologi yang berkomitmen pada inkulturasi seperti halnya Paus Fransiskus yang sangat berkomitmen pada inkulturasi,” kata Profesor Bevans.IMG 7348

Sementara itu, Pater Dr. John M. Prior, menanggapi pemaparan Profesor Bevans, mengatakan bahwa ada dua contoh dari Paus Fransiskus tentang inkulturasi. Contoh pertama adalah ketika dia meminta para pemimpin Sudan Selatan untuk mengusahakan perdamaian. Contoh kedua adalah ketika bersama imam besar Al Azar, Sheikh Ahmed al-Thayeb, menandatangani deklarasi perdamaian. “Dua contoh ini menunjukkan bahwa Paus Fransiskus pun mengusahakan inkulturasi dengan memperhatikan konteks. Itu karena Paus Fransiskus pernah mengalami situasi dan pengalaman orang-orang yang tertindas,” kata Pater John Prior.

Sedangkan Pater Dr. Leo Kleden, dalam tanggapannya mengatakan, gereja local mempunyai sumbangan yang signifikan bagi gereja universal. Gereja dituntut untuk keluar dari zona amannnya dan menempatkan diri dalam konteks actual untuk membuat misi gereja menjadi berhasil dan menjawabi tantangan zaman. Pater Leo juga setuju bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang berkomitmen pada inkulturasi demi pengembangan misi gereja.

Simposium internasional ini dibuka secara resmi oleh Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua SVD. Selain segenap civitas academica STFK Ledalero, hadir Uskup Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega, para alumni dan beberapa tamu dan undangan lainnya.

Yanto Naben

IMG 7417IMG 7414IMG 7405IMG 7390IMG 7387IMG 7363IMG 7349IMG 7311IMG 7287

Galeri Perayaan Emas STFK Ledalero 4 September 2019

BAGIKAN