PTS di NTT Didorong Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, LLDikti Wilayah XV: Mahasiswa Ingin Lapor, Takut Terancam Tak Lulus

Para peserta Sosialisasi dan Penguatan Kapasitas PPKS Tahun 2024 yang diadakan di pihak LLDikti Wilayah XV di Hotel Neo Kupang pada Selasa (25/6/2024) (Telegrafnesia.com)

KUPANG, telegrafnesia.com | Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV menyerukan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Nusa Tenggara Timur untuk segera mendirikan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual (PPKS). Seruan ini disampaikan oleh Kabag Umum LLDIKTI Wilayah XV, Abdurrahman Abdullah, dalam acara Sosialisasi dan Penguatan Kapasitas PPKS Tahun 2024 yang diadakan di Hotel Neo Kupang pada Selasa (25/6/2024). “Harapannya, pada bulan Juli, semua Satgas sudah terbentuk,” kata Abdurahman. Abdurahman yang mewakili Kepala LLDIKTI Wilayah XV dalam membuka acara tersebut, juga menegaskan pentingnya penandatanganan rencana tindak lanjut setelah kegiatan tersebut selesai. “Besok kita akan lakukan penandatanganan rencana tindak lanjut sebagai tanda komitmen bapak/ibu untuk membentuk Satgas,” tegasnya.

Abdurahman menjelaskan bahwa isu PPKS sebenarnya bukanlah hal baru. Menurutnya, di mana pun ada interaksi antara laki-laki dan perempuan serta adanya relasi kekuasaan, selalu ada potensi terjadinya kekerasan. Menurut Abdurahman, kasus kekerasan seksual di kampus sering kali tidak terungkap karena adanya relasi kekuasaan. “Mahasiswa ingin melapor, tetapi takut terancam tidak lulus,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa di lingkungan kampus, siapapun bisa menjadi pelaku maupun korban kekerasan seksual. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa Satgas harus bersikap adil dalam menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

“Di kampus, kita tidak boleh mengedepankan kekuasaan. Karena semua ini terjadi karena relasi kekuasaan. Jika pelakunya adalah dosen, jangan ada diskriminasi,” tegasnya. “Ini memerlukan keberanian dari Satgas. Jangan karena sesama dosen, kita takut untuk menindak pelaku yang juga dosen,” ujarnya. Abdurahman mengungkapkan bahwa berdasarkan data LLDIKTI Wilayah XV, masih banyak PTS yang belum membentuk Satgas PPKS. “Oleh karena itu, kita hadirkan teman-teman di sini supaya bisa berproses lebih lanjut. Mohon agar agenda ini menjadi perhatian khusus di setiap PTS,” tutupnya. ***

https://www.telegrafnesia.com/daerah/41312990410/pts-di-ntt-didorong-bentuk-satgas-pencegahan-dan-penanganan-kekerasan-seksual-lldikti-wilayah-xv-mahasiswa-ingin-lapor-takut-terancam-tak-lulus?page=2