•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Kehadiran Perdana Gubernur NTT di Upacara Wisuda IFTK Ledalero

Kehadiran Perdana Gubernur NTT di Upacara Wisuda IFTK Ledalero

img

Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, berpidato di hadapan para wisudawan IFTK Ledalero, 25/10. IFTK Ledalero/Yohanes Baptista Galus           

          Upacara wisuda IFTK Ledalero kali ini terlihat berbeda. Di tengah-tengah para wisudawan dan para pimpinan institusi, hadir Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena. Gubernur NTT terpilih periode 2025-2030 ini hadir dalam upacara wisuda IFTK Ledalero yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

            Dalam sambutannya, Gubernur Melki – demikian ia disapa – menyampaikan apresiasi terhadap para wisudawan IFTK Ledalero yang hari ini dikukuhkan sebagai sarjana. “Wisuda bukan sekadar upacara seremonial biasa, melainkan mandat perutusan bagi Anda sekalian untuk bekerja dan mengabdikan ilmu pengetahun yang kalian miliki bagi semakin banyak orang,” imbuhnya. Ia menambahkan bahwa lulusan IFTK Ledalero harus turun dari bukit dan terjun ke masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, menurutnya, ilmu mesti  menemukan misinya dan iman menemukan wujud nyatanya.

             Gubernur Melki juga menekankan beberapa hal penting dalam sambutannya. Pertama, ia menegaskan keterbukaannya terhadap kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari kampus IFTK Ledalero. Hal ini karena tradisi berpikir kritis di IFTK Ledalero menjadi roh yang perlu terus dijaga dan dirawat. “Pemerintah Provinsi NTT menyambut baik semangat ini. Kami membuka diri terhadap diskusi, kritik, refleksi akademik, yang lahir dari lembaga pendidikan, sebagaimana diteruskan oleh IFTK Ledalero selama ini,” jelas politisi sekaligus apoteker ini. Melki juga mengangkat persoalan pendidikan dalam keluarga dan generasi muda. Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi NTT berencana untuk menentukan jam belajar masyarakat. “Kami ingin mengembalikan keluarga menjadi pusat dan lingkungan pertama yang membentuk setiap anak-anak bangsa” untuk itu, lanjutnya “Dalam rangka mengembalikan fungsi dan makna dalam kehidupan keluarga, pemerintah provinsi berencana mengeluarkan peraturan di mana jam setengah enam sore sampai jam tujuh malam, sebagai waktu belajar masyarakat,” jelas politikus Golkar tersebut.

            Tidak lupa Melki juga mengundang IFTK Ledalero untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangun NTT. “Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan pimpinan IFTK Ledalero untuk membangun kerja sama antar-institusi.”. Dari kerja sama tersebut, Melki mengharapkan agar lulusan IFTK Ledalero semakin banyak mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat.

          Di akhir sambutannya, Melki berpesan kepada para wisudawan untuk terus berpikir jernih, bertindak benar di tengah masyarakat, bersuara lantang, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Baginya, lulusan IFTK Ledalero dapat mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memajukan kesejahteraan hidup masyarakat dan pembangunan di berbagai daerah di NTT. “Pergilah, Anda sekalian diutus,” tutup Melki di akhir sambutannya.

           Rektor IFTK Ledalero, Dr. Otto Gusti Madung, menilai kehadiran Gubernur NTT dan jajaran pemerintah menunjukkan dukungan nyata terhadap pendidikan tinggi swasta di daerah. “Kehadiran pemerintah merupakan bentuk kerja sama yang penting, sebab lembaga pendidikan swasta juga mengambil bagian dalam tugas negara di bidang pendidikan. Namun kerja sama ini tidak berarti kampus kehilangan daya kritis terhadap kekuasaan. Kampus harus tetap menjadi ruang yang bebas dan kritis terhadap negara,” tegas Otto.

Alfian Tanggang

 

 

BAGIKAN