•  08 Dec 2025
•  Public

Bertempat di pelataran Perpustakaan Vlooswijk IFTK Ledalero, sebuah panggung mini sederhana berdiri, dengan latar bertuliskan “Perayaan Syukur Terpilihnya Dr. Yohanes Hans Monteiro sebagai Uskup Larantuka”. Acara sederhana namun penuh kegembiraan itu dihadiri oleh staf pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan, serta mahasiswa-mahasiswi IFTK Ledalero, pada 6 Desember 2025.

Mengawali seluruh rangkaian acara syukur siang hari itu, Romo Hans, demikian ia sering disapa, disambut dengan sapaan adat yang bunyinya kurang lebih sebagai berikut “Tabe Ama Moan Nokerua” yang artinya, salam hormat bapak romo. “Ama Sipi Wini Li’in, Tawa Gata Nete Natar, Po’ing Riwung Serani Sawe” yang artinya, engkau benih terpilih yang berasal dari rumah induk. “E mai sai Moan Bispu, Mai Saing Sai Lepo Santo, Uhe Sina Die Bui,Dan Jawa Hading Nawang, Benjer sai Beli ami, Ami riwung serani sawe” yang artinya, kemarilah Bapak Uskup, genapi rumah kudus, pintu rumah ini terbuka menunggumu, tangga rumah ini menantimu; ucap Pak Elmo,  penutur sapaan adat tersebut. Selepas seremoni singkat tersebut, Mgr. Hans, dengan balutan busana adat Maumere, menerima pengalungan langsung dari Rektor IFTK Ledalero, Dr. Otto Gusti Madung, SVD, simbol penerimaan dirinya sebagai uskup Larantuka yang baru.

Dalam sambutannya, Otto berujar bahwa ia mengenal baik pribadi Mgr. Hans. “Mgr. Hans ini tidak saja hebat dalam urusan akademik, tetapi juga dalam relasi sosial,” karena itu, Otto melanjutkan “Saya telah meminta kesediaan beliau agar tetap mengajar di institusi ini.” ujar orang nomor satu di IFTK Ledalero tersebut. Pernyataannya ini sontak memantik tepuk tangan dari para tamu undangan.

Tidak mau ketinggalan, Dr. Baltasar Rengga Ado, SVD juga maju ke depan untuk memberi kesan dan pesan. Bal berujar bahwa kerendahan hati, kebijaksanaan, dan kesederhanaan Mgr. Hans sudah terpencar sejak lama. “Saya dan Mgr. Hans adalah teman sekelas saat masih di STFK Ledalero (sekarang IFTK)” kenang Bal. “Bahkan, saat kembali bertemu di Austria pada 2004, aura positifnya itu tidak pernah hilang” ujar dosen Filsafat Ketuhanan ini. Berbeda dengan Bal, P. Bernard Boli Ujan, SVD, dosen senior di IFTK Ledalero berpendapat bahwa terpilihnya Mgr. Hans sebagai uskup menjadi catatan sejarah baru bagi Gereja Katolik di Indonesia. “Untuk pertama kalinya di Indonesia, seorang uskup datang dari latar belakang ilmu Liturgi. Ini sebuah kebanggaan dan harapan baru” ujar dosen Liturgi ini.

Selepas mendengar beberapa pesan dan kesan dari para pastor dan rekan dosennya, Mgr. Hans akhirnya naik berbicara di atas panggung. Pertama-tama, anggota Komisi Liturgi KWI ini mengucapkan terima kasih kepada IFTK Ledalero atas tugas dan kepercayaan yang ia terima sebagai dosen sekaligus Wakil Rektor III. “Tugas penggembalaan yang baru ini membuat saya bersedih karena cinta saya untuk mengajar di institusi ini sangat besar” ujar dosen Liturgi ini. Ia melanjutkan “Tetapi saya sadar bahwa, saya harus keluar dari zona nyaman dan berani menerima tugas yang lebih besar sesuai rencana Tuhan”. Di akhir sambutannya, Mgr. Hans mengingatkan agar relasi baik yang sudah dibangun, antara dirinya dengan IFTK Ledalero, hendaknya tetap dijaga dan terpelihara. “Saya akan tetap menjadi Hans Monteiro yang sama, meski telah menjadi uskup” kata formator di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret ini sambil tersenyum.

Selepas mendengar kesan dan pesan dari beberapa dosen dan pastor, acara syukuran siang hari itu diakhiri dengan makan siang bersama dan rekreasi sederhana. Akhirnya, lewat berita ini juga, BEM IFTK Ledalero hendak mengucapkan selamat atas terpilihanya Mgr. Hans sebagai uskup Larantuka, dan terima kasih untuk didikan dan apresiasi yang Mgr. Hans selalu beri kepada tim jurnalis IFTK Ledalero. (Alfian Tanggang)

Galeri

Galeri Acara

BAGIKAN