Mahasiswa awam Prodi Ilmu Filsafat peserta Camping Anti Kekerasan berfoto bersama anggota Satgas PPKPT usai Misa, Minggu, 19/10. Dok. Panitia.
Angin laut yang lembut dan suara ombak di Pantai Budi Sun, Maumere, menjadi saksi pelaksanaan Camping Anti Kekerasan yang digelar oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) IFTK Ledalero pada 18–19 Oktober 2025. Di bawah keteduhan pohon-pohon yang rindang dan tenang, puluhan mahasiswa awam Program Studi Ilmu Filsafat berkumpul, membawa semangat untuk belajar, refleksi, dan membangun kesadaran baru tentang pentingnya dunia kampus yang bebas dari kekerasan.

Peserta menyampaikan hasil diskusi kelompok, Minggu, 19/10. Dok. Panitia.
Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang rekreasi, tetapi juga ruang edukatif dan transformatif. Melalui berbagai sesi sharing, diskusi, permainan kelompok, dan kegiatan reflektif, para peserta diajak memahami bahwa kekerasan bisa hadir dalam berbagai bentuk: fisik, verbal, psikologis, bahkan simbolik. Dalam suasana kebersamaan yang cair, para mahasiswa belajar untuk mengenali, mengkritisi, dan menolak setiap bentuk kekerasan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, terutama di area kampus.
Malam hari menjadi puncak kegiatan dengan acara api unggun yang sarat makna. Di bawah langit berbintang, cahaya api menari di wajah para peserta yang duduk melingkar. Suasana menjadi hening ketika satu peserta membawakan orasi yang sarat makna dan sejatinya berisi pengalaman pribadi tentang kekerasan, entah sebagai korban yang pernah terluka, maupun sebagai pelaku yang kini menyesal. Ada air mata yang jatuh, ada keheningan panjang yang menggugah, tetapi juga ada kekuatan baru yang lahir dari kejujuran dan keberanian untuk berbicara. Momen ini menjadi ruang penyembuhan bersama di mana mahasiswa belajar memaafkan diri, memahami orang lain, dan menumbuhkan empati.

Koordinator Satgas PPKPT IFTK Ledalero, Pater Ignatius Ledot, menyalakan api unggun, Sabtu, 18/10. Dok. Panitia
Dalam homilinya saat Misa Penutupan kegiatan, Pater Ignas Ledot, SVD, selaku Ketua Satgas PPKPT IFTK Ledalero, menyampaikan kesan mendalam atas keterlibatan aktif para peserta selama kegiatan berlangsung. Ia menegaskan bahwa setiap peserta yang ikut dalam camping ini bukan sekadar peserta biasa, tetapi telah menjadi “agen-agen perubahan” yang membawa semangat anti kekerasan ke dalam kehidupan kampus.
“Saya sungguh terkesan melihat keterbukaan dan kedewasaan para mahasiswa selama dua hari ini,” ujar Pater Ignas dengan nada penuh harap. “Melalui refleksi dan kebersamaan yang kita bangun di pantai ini, saya yakin mereka akan kembali ke kampus dengan kesadaran baru - menjadi pribadi yang peduli, berani menegur, dan mengusahakan situasi yang kondusif di lingkungan IFTK Ledalero, jauh dari aneka macam model kekerasan.”
Pater Ignas juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk terus dilakukan agar nilai-nilai kasih, hormat, dan tanggung jawab sosial menjadi bagian dari budaya kampus. Ia berharap agar semangat yang tumbuh selama camping tidak berhenti di pantai, tetapi terus hidup dalam setiap interaksi di lingkungan akademik.
Menjelang akhir kegiatan, para peserta mengikuti sesi refleksi akhir dan perumusan komitmen bersama. Mereka menulis pesan-pesan singkat di selembar kertas kecil, pesan tentang harapan, perdamaian, dan tekad untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua. Kertas-kertas itu kemudian diberikan kepada Pater Ignas dalam momen persembahan saat Misa, kertas-kertas tersebut menjadi simbol komitmen kolektif untuk menumbuhkan budaya tanpa kekerasan.
Dalam sesi diskusi yang terakhir di hari kedua, para mahasiswa menyebutkan camping anti kekerasan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Umumnya mereka menyebutkan momen yang paling berkesan adalah sesi sharing. “Kami mempelajari banyak hal baru dan saling mengenal di antara kami mahasiswa awam termasuk kami yang mantan frater. Kami jadi tahu ternyata ada teman-teman kami yang memiliki pengalaman dan luka akibat kekerasan meski kesehariannya tampak baik-baik saja,” kata Paskalis Ruing, mahasiswa semester 8.
Kegiatan ditutup dengan perayaan sederhana yang dipenuhi tawa dan nyanyian bersama di tepi pantai. Meskipun lelah, wajah para peserta memancarkan semangat baru untuk menjadi bagian dari perubahan nyata.
Camping Anti Kekerasan ini adalah yang ketiga yang diselenggarakan oleh IFTK Ledalero melalui Satgas PPKPT. Sebelumnya camping diselenggarakan untuk mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual semester III dan Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik semester IV. Melalui kegiatan ini, IFTK Ledalero tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap pencegahan kekerasan, tetapi juga memperlihatkan bahwa perubahan sejati dimulai dari kesadaran diri dan kepedulian terhadap sesama. Dari Pantai Budi Sun, semangat itu kini berhembus kembali ke Ledalero, membawa harapan akan dunia kampus yang lebih manusiawi, damai, dan bermartabat.
Yohanes Baptista A. Galus (Anggota Satgas PPKPT, Prodi Filsafat)
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology

