Perayaan Ekaristi dalam rangka mensyukuri Hari Ulang Tahun (Dies Natalis) Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (STFK Ledalero) Maumere yang ke-48 pada Sabtu, 11/02/2016 berlangsung meriah. Misa dipimpin oleh Ketua STFK Ledalero, Pater Bernardus Raho, SVD yang didampingi oleh puluhan imam konselebrans. Mereka adalah para dosen di STFK Ledalero, praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, dan para pimpinan biara. Tema perayaan ekaristi syukur tersebut adalah “Berapa Roti Ada Padamu? (Mat. 15:34).”
Jadikan dirimu sumbangan yang berharga
Dalam kotbah yang dibawakan oleh RP. Georg Kirchberger, SVD, dijelaskan bahwa Sabda Tuhan yang telah diperdengarkan itu mengandung beberapa hal penting. Pertama, Pertanyaan Tuhan ini hendak menegaskan kemurahan hati Allah untuk melibatkan potensi-potensi kita dalam mendukung karya keselamatan bagi semua orang. “Tuhan ingin menggunakan potensi kita untuk mendukung apa yang ada pada kita sehingga kita bisa membebaskan sebanyak mungkin orang,” kata Pater Kirch. Kita di sini, lanjut Pater Kirch, dibina untuk menjadi sumbangan yang baik bagi Tuhan, yang akan dipakaiNya sebagai roti yang akan menjadi makanan yang baik demi keselamatan umat manusia.
Kedua, bagaimana kita menjadi Roti yang bermutu di tangan Tuhan? Dalam konteks formasi di bidang pendidikan, Pater menegaskan bahwa cara kita untuk menjadi roti yang bermutu di tangan Tuhan adalah dengan memanfaatkan fasilitas dan kesempatan yang ada secara optimal. “Kita diajak untuk lebih sungguh menggunakan fasilitas dan kesempatan yang ada. Gunakan waktu dengan baik.” kata Pater Kirch. Menurut Pater Krich, hanya dengan menggunakan fasilitas dan kesempatan yang ada dengan sungguh-sungguh kita bisa memaksimalkan daya dan kemampuan kita.
Ketiga, berkaitan dengan ujian yang merupakan saat evaluasi yang paling tampan bagi perkembangan diri, Pater Kirch mengingatkan agar bisa mengerjakan ujian dengan baik dan jujur.“Saat ujian adalah saat feedback, untuk evaluasi apa yang sudah kita pelajari dan menjadi acuan bagi penilaian perkembangan diri kita,” lanjut Pater Krich.
Pada bagian akhir kotbahnya, beliau mengingatkan keterlibatan aktif semua komponen untuk bersama-sama memberikan dan menyumbangkan apa yang terbaik yang kita miliki sehingga itu juga menjadi persembahan yang baik bagi Tuhan.
Berpikir Sistemik
Sementara Ketua Sekolah dalam sambutannya, mengajak mahasiswa untuk berpikir sistemik. “Kita coba berpikir sistemik. Apa yang saya lakukan dan tidak saya lakukan selalu berpengaruh bagi orang lain.” kata Pater Bernard Raho. Ia menjelaskan bahwa disfungsi salah satu sistem akan melumpuhkan sistem itu secara keseluruhan. “Kita jangan berpikir individual, karena itu akan merusakkan keseluruhan komunitas ini. Misalnya dalam hal ketidakdisiplinan. Selama kita idak mendefiniskan ketidakdisiplinan sebagai soal, maka kita tidak akan pernah berusaha untuk mencari solusinya,” tegas Pater Bernard. Beliau menambahkan juga bahwa segala sesuatu yang tidak beres itu akan menjadi beres kalau kita mendefinisikannya sebagai sebuah persoalan yang menghambat seluruh karya kita. Oleh karena itu mulai dari sekarang, kita mesti mengevaluasi seluruh tata gerak kita yang tidak beres dan mulailah menjadikannya itu persoalan sehingga ia membawa manfaat bagi banyak orang.
Usai perayaan Ekaristi, dilanjutkan dengan pementasan beberapa acara seperti accapela, musikalisasi Puisi, Monolog, dan beberapa acara lainnya yang sangat menghibur dan kreatif. Kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi bersama dan pengumuman para juara yang memenangi lomba dalam kompetisi menjelang dies natalis.
Penulis
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero