Dalam rangka penyegaran tenaga kependidikan di STFK Ledalero, diadakan kegiatan retret yang berpusat di Pondok SVD Riung. Rombongan berangkat menuju Riung pada tanggal 04 Juli 2017 dengan menggunakan bus Halleluya. Rombongan tiba di Riung pada pukul 19.00 setelah menempuh perjalanan sekitar 8 jam. Peserta retret terdiri dari 23 karyawan STFK Ledalero dan didampingi oleh Kepala Sekretariat STFK Ledalero P. Kanis Bhila, SVD. Kegiatan retret yang berlangsung selama 2 hari ini dipandu oleh Pater Patrisius Pa, SVD, seorang imam Serikat Sabda Allah yang mengembang tugas di rumah retret Kemah Tabor dan juga menjabat sebagai wakil Provinsial SVD Ende. Kegiatan retret dibuka pada tanggal 05 Juli 2017 dengan perayaan Ekaristi. Dengan mengambil tema bertolaklah ke tempat yang lebih dalam (Duc In Altum), Pater Patris mengajak para peserta retret untuk kembali menyadari tugas dan panggilan para peserta retret yakni sebagai tenaga kependidikan di lembaga pendidikan calon imam STFK Ledalero. Dengan pedoman Sabda Allah dalam Injil Lukas pasal 5 tentang mukjizat penangkapan ikan, peserta retret diajak untuk mengalami kasih Yesus yang melalui Sabda-Nya telah mengubah hidup Petrus yang sebelumnya menjadi penjala ikan untuk menjadi penjala manusia. Melalui beberapa pertanyaan reflektif, pater Patris menantang rombongan karyawan STFK Ledalero untuk menemukan potensi-potensi diri yang berguna dalam karya pelayanan serta menyadari kelemahan-kelemahan diri untuk diperbaiki. Dalam renungan selama kegiatan pada hari pertama, Pater Patris meneguhkan para peserta retret untuk berani bertolak ke tempat yang lebih dalam, berani menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dalam karya pengabdian. Suatu karya pengabdian bisa berhasil apabila setiap pribadi yang berkarya mampu dan berani menghadapi resiko dan memiliki suatu keyakinan bahwa kuasa dan kasih Allah yang mampu mengubah hidup manusia. Pengalaman akan kuasa Allah dapat dialami melalui doa, bacaan kitab suci, dan renungan.
Kegiatan retret pada hari kedua diawali dengan meditasi ekologis yang dilanjutkan dengan syering serta renungan dengan tema visi dan misi STFK Ledalero. Dalam renungan tersebut Pater Patris menggugah para karyawan untuk semakin mengenal, mendalami, serta memperteguh pengamalan visi dan misi tersebut demi mendukung pendidikan calon imam dan awam yang bernalar, berkarakter dan senantiasa berdialog dalam terang Sabda Allah. Pada kesempatan ini, peserta retret diajak untuk membagikan pengalaman suka-duka selama pengabdian di lembaga pendidikan calon imam STFK Ledalero. Lebih lanjut pada penghujung kegiatan retret ini, dalam ibadat rekonsiliasi, para peserta diajak untuk menyadari seluruh kelemahan dan keberdosaan dengan meletakkan batu-batu keberdosaan di bawah kaki salib Yesus sambil memohon ampun serta membaharui niat untuk pengabdian yang lebih sungguh. Kegiatan retret untuk karyawan STFK Ledalero ditutup dengan perayaan Ekaristi. Dalam homilinya, pater Patris kembali menegaskan akan pentingnya perubahan diri setelah mengalami kasih Allah. Diharapkan bahwa melalui retret ini para karyawan dapat semakin memancarkan cahaya wajah Allah melalui pengabdian yang lebih sungguh.
Rangkaian kegiatan retret juga diisi dengan wisata ke Pulau Kelelawar dan Pulau Rutong. Seluruh karyawan di bagi dalam tiga rombongan dengan menumpang 3 unit kapal motor yang dinahkodai oleh warga setempat. Spot pertama yang dikunjungi adalah pulau Ontoloe alias pulau Kelelawar. Di sana tampak ribuan kelelawar bergantungan pada ranting-ranting bakau. Rupanya suara kapal motor dan teriakan para abk mengagetkan hewan malam tersebut yang serentak beterbangan sembari berdecit bersahutan. Setelah itu rombongan berlayar menuju pulau Rutong, sebuah pulau kecil dengan hamparan pasir putih di sisi barat. Pemandangan laut biru yang indah serta di kejauhan nampak hamparan perbukitan savana di pulau Flores yang cukup memanjakan mata. Semuanya nampak begitu ceria dan blitz dari kamera ponsel pun menyala di mana-mana. Seluruh rombongan asyik berselfi ria, sebuah ritus yang tak mungkin terlewati saat sedang berada di suatu tempat yang mengundang decak kagum. Rupanya kepenatan akibat perjalanan jauh dari Maumere telah terbayar di tempat ini.
Selain berwisata ke pulau Kelelawar dan pulau Rutong, rombongan juga mengadakan ziarah rohani di Taman Kerahiman Lengkosambi, sebuah tempat yang jauh dari keramaian yang didirikan oleh pater Ceslaus Ocieski, SVD seorang misionaris asal Polandia. Pada tanggal 8 Juli, rombongan menuju Nggurununca guna menghadiri perayaan syukur 25 tahun imamat pater Alfons Mana, SVD. Pada tanggal 9 Juli, rombongan kembali ke Maumere dengan menumpang bus yang sama. Salah seorang peserta retret yang tak ingin namanya dipublikasikan mengakui bahwa secara umum kegiatan retret tahun ini berjalan dengan baik, materi yang diberikan juga bagus dan menyentuh hati. Suatu harapan bersama bahwa kegiatan ini semakin meningkatkan semangat pengabdian dan pelayanan serta membaharui kembali rasa persaudaraan sebagai sebuah keluarga besar STFK Ledalero.
Oleh: Fanchi Sabu
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero