Mahasiswa Frater STFK Ledalero Mengadakan Live In Di Stasi Mondo

    Mahasiswa Frater Scalabrinian Maumere, yang pada saat ini mengenyam pendidikan di STFK Ledalero mengadakan asistensi paskah di Kabupaten Ende, tepatnya di Kecematan Ndona, Desa Ngalu Roga, Stasi Mondo. Para Frater Scalabrinian berangkat dari Maumere pada tanggal 23/03/2018 bersama pastor pendamping P. Rofinus Sumanto Cs, Lic. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 23-2 April 2018.

RANGKAIAN KEGIATAN
         Ada pun kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa frater Scalabrinian antara lain: 1. Menanggung koor pada minggu palma, sabtu suci dan paska kedua. Selain menanggung koor, para frater Scalabrinian melakukan bakti sosial, katekese dan outing bersama umat. Dalam kegiatan bakti sosial, para frater berpartisipasi aktif membantu mengerjakan rumah kuburan pada hari senin 26/03/2018, dari salah satu umat yang meninggal beberapa hari sebelum para frater tiba di tempat tersebut dan kegiatan bakti sosial lainnya selama beberapa hari ke depan. Kegiatan ini dilakukan bersama umat stasi Mondo. Fr Marno Cs, kepada media ini mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas dari para frater dalam rangka mengisi kegiatan paska. "kami para frater Scalabrinian selalu melakukan live in di tengah umat dalam rangka merayakan hari raya paska. Kami ingin merasakan bagaimana kehidupan umat dengan tinggal bersama mereka. Tinggal bersama berarti kita harus mengambil bagian secara aktif dari rutinitas mereka setiap hari. Kalau di sekolah kami mendapatkan berbagai macam teori sedangkan di sini kami memperoleh dan berhadapan langsung dengan realitas yang sesungguhnya" katanya.

SECARA GEOGRAFIS
             Secara goegrafis stasi Mondo terletak di bagian selatan Kabupaten Ende. Stasi mondo didiami tiga kampung yaitu kampung Mondo (pusat), Ngalu Roga, dan kampung Weri Wawi. Dua kampung (Ngalu Roga dan Weri Wawi), berada terpisah dari kampung pusat (Mondo) dan harus melewati bukit yang terjal, dan rata- rata jarak dengan kampung pusat 5-7 kilo dengan berjalan kaki. Para mahasiswa Frater dibagi di tiga kampung tersebut untuk melakukan pelayanan.