Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero merayakan ulang tahunnya yang ke-49, Sabtu (17/02/2018). Sebagai ungkapan syukur atas peristiwa berahmat ini, seluruh anggota komunitas STFK Ledalero (para dosen dan mahasiswa/i) merayakan ekaristi bersama di aula St. Thomas Aquinas, Ledalero, tepat pukul 08.00 WITA.
Misa dipimpin langsung oleh Ketua STFK Ledalero, Pater Drs. Bernardus Raho, SVD dan didampingi oleh Direktur Pascasarjana, Pater Dr. Georg Kirchberger, SVD dan Wakil Ketua II, Pater Drs. Frans Ceunfin, SVD beserta para imam konselebran yang adalah para dosen STFK Ledalero dan pimpinan biara/konvik. Misa ini dimeriahkan oleh koor dari para Mahasiswa Konvik Ledalero dan tarian dari para Mahasiswi Konvik Awam.
Perayaan ekaristi pagi ini mengusung tema “Aku Datang Bukan untuk Memanggil Orang Benar” yang dikutip dari salah satu kalimat dalam Lukas 5:32. Dalam kata pembukanya, Pater Bernard mengungkapkan rasa syukur karena STFK Ledalero masih berdiri dan berkiprah hingga saat ini. Adalah satu kebanggaan yang luar biasa, sebab di saat beberapa Perguruan Tinggi ditutup karena tidak bisa memenuhi tuntutan-tuntutan tertentu, STFK Ledalero masih tetap bertahan.
“Kita bersyukur karena dua tahun terakhir, STFK Ledalero meraih peringkat ke-177 dari 4.579 perguruan Tinggi di Indonesia. Ini merupakan sebuah pencapaian yang sungguh membanggakan,” kata Pater Bernard. Oleh sebab itu, pada hari istimewa ini, beliau mengajak seluruh warga STFK Ledalero agar berusaha lebih baik lagi ke depan. Beliau mengingatkan para mahasiswa agar meningkatkan kualitas pribadinya sebagai ilmuwan, dan juga para dosen pendidik agar selalu sadar akan tugas yang diembannya.
Dari ‘Agamawan Farisi’ Menjadi ‘Nabi Inspiratif’
Pater Kirch dalam khotbahnya mengatakan bahwa kutipan ayat Injil yang menjadi tema perayaan pada hari ini mengajak semua warga STFK Ledalero untuk bisa merenungkan masa Puasa. “Puasa yang benar beserta tobat yang serius merupakan sebuah ajakan bagi kita semua,” kata Pater Kirch.
Beliau melanjutkan bahwa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar. “De facto kita umumnya bukan termasuk golongan orang benar. Kita adalah golongan ‘agamawan farisi’,” tegas Pater Kirch. Maka dari itu, kita diharapkan agar bisa beralih dari ‘agamawan farisi’ yang hanya tahu dan taat menjaga ajaran agama menjadi ‘nabi inspiratif’ seperti Yesus yang mencari, mengajak dan mengundang serta membantu orang-orang yang berada di ‘pinggir’ supaya mereka bisa lebih dekat.
“Sebagai lembaga, kita juga mesti bertobat. Kita kurang menekankan aspek pastoral dan kesulitan memberikan pegangan cara bertindak seperti Yesus di paroki-paroki,” tambah Pater Kirch. Sementara itu, para mahasiswa juga dituntut agar bertobat ke arah sikap Yesus, mengembangkan sikap pastoral mencari orang yang ‘sakit’ yang membutuhkan uluran tangan supaya mereka bisa menjadi orang yang dekat dan ‘sehat’ dengan Tuhan.
Sukacita Bersama
Setelah perayaan ekaristi bersama, seluruh warga STFK Ledalero mengikuti acara sukacita bersama yang dipandu oleh Deni Galus, seksi master of ceremony Senat Mahasiswa STFK Ledalero. Pada awal acara, Pater Ketua Sekolah dalam sambutannya mengatakan bahwa selain kelengkapan administrasi, budaya mutu (kualitas) sangat memengaruhi peringkat suatu perguruan tinggi. Penurunan kualitas SDM (dalam hal ini para dosen) menjadi salah satu penyebab menurunnya peringkat STFK Ledalero.
Tahun 2015, menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), kualitas SDM STFK Ledalero mencapai skor 3,05, tapi pada tahun 2017 lalu skor itu menurun menjadi 2,21. Pater Bernard menjelaskan bahwa skor penurunan kualitas SDM (dosen) lebih dilatarbelakangi oleh beberapa alasan utama seperti perpindahan dosen-dosen yang sudah mempunyai jabatan fungsional di STFK Ledalero ke lembaga-lembaga lain. Hal ini terjadi tiap tahun. Selain itu, cukup banyak juga dosen yang tidak memiliki jabatan akademis/fungsional. Jabatan akademis para dosen rata-rata hanya ‘mentok’ di Lektor. Tidak ada yang menjadi Lektor kepala selain P. Dr. Profesor Kondrad Kebung, SVD.
Setelah itu, ada beberapa acara menarik yang ditampilkan oleh mahasiswa-mahasiswi STFK Ledalero di antaranya lagu dan musik dari STFK Band, musikalisasi puisi karya Joko Pinurbo oleh Ardi Suhardi (mahasiswa semester VI), vokal grup oleh kelompok mahasiswa semester VI, dance oleh mahasiswa semester II serta monolog oleh Yoan Udjan (mahasiswa semester VI). Selain itu, dibacakan juga hasil kejuaraan pertandingan dan perlombaan-perlombaan menyongsong Dies Natalis oleh seksi olahraga, seksi musik vokal dan seksi akademi Senat Mahasiswa STFK Ledalero. Momen sukacita ini akhirnya ditutup dengan ‘Tobelo’bersama.
(Red. FBK).
Galeri:
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero