KONVIK SEMINARI TINGGI ST. PETRUS RITAPIRET |
MARI, MENJADI PAHLAWAN EKOLOGI Oleh: Rivan Sayan Fenomena ekologi menujukkan secara transparan bagaimana relasi atau hubungan antara manusia dengan lingkungan. Fenomena ekologi mau mengafirmasi bahwa tanggung jawab manusia terhadap lingkungan mesti dipertanyakan. Mesti diketahui bersama bahwa kesadaran akan tanggung jawab terhadap ekologi harus dimiliki oleh setiap pribadi tanpa terkecuali. Kesadaran akan tanggung jawab ekologis ini mau menunjukkan bahwa ada hubungan kedekatan antara manusia dan lingkungan tempat manusia itu meraup nafkah. Pembentukkan kesadaran merupakan produk konstruktif-transformatif bagi lingkungan. Kesadaran yang dimaksud di sini bukan semata-mata kesadaran individu saja melainkan kesadaran kolektif manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa semua manusia berhak untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan. Tanggung jawab terhadap lingkungan tidak dimonopoli oleh orang tertentu melainkan dimiliki oleh semua manusia.ini merupakan suatu keniscayaan. Akan tetapi masalah ekologis masih sangat terasa saat ini. krisis ekologis yang terjadi sekarang ini merupakan akumulasi dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab misalnya penebangan hutan, pembakaran hutan, membuang sampah di sungai yang menyebabkan pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah. Manusia bertendensi melihat lingkungan sebagai tempat untuk melempiaskan ego dan ambisi pribadi untuk memperoleh kekayaan materiil semata. Manusia tergoda menyalagunakan kekuasaannya untuk mengontrol dan memiliki lingkungan demi keuntungan sendiri tanpa menghiraukan dan mempertimbangkan efek yang terjadi. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa masalah ekologis semakin mencemaskan yakni krisis minyak pada tahun 70-an, banyak jenis binatang liar di Afrika, Asia, kedua bagian Amerika dan seluruh dunia sangat terancam (Karl-Heins pesckhe SVD, 2003). Ini mengindikasikan bahwa manusia seluruhnya belum memiliki kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Memang patut diakui bahwa alam mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi kebutuhan materiil manusia. Namun bukan berarti manusia sebebas-bebasnya mengeksploitasi alam tersebut melainkan sangat dibutuhkan sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana cara manusia agara alam tetap menjaga kesembangannya. Banyak cara praktis sebagai bentuk tanggung jawab manusia akan alam misalnya menanam pohon di daerah yang gundul, melakukan aksi pembersihan sungai, dan tidak membuang sampah sembaragan. Kesadaran seperti ini mesti dimiliki oleh semua pribadi. Masih banyak cara praktis lainnya yang bisa dilakukan oleh setiap pribadi sesuai kemampuannya. Tanggung jawab terhadap ekologi merupakan nilai yang mesti diinternalisasi oleh manusia dewasa ini. Tanggung jawab ini memang bukan merupakan sesuatu yang gampang, namun tanggung jawab ini merupakan suatu kemendesakan yang mau tak mau harus dimiliki oleh setiap pribadi. Manusia mesti menghindari tendensi eksploitatif dan tidak boleh menganggap segala hal yang tidak dilarang sebagai hal yang diijinkan. Manusia bertanggung jawab atas segala tindakannya terutama terhadap masalah ekologis. Lalu bagaimana hubungan antara krisis ekologi dengan semangat kepahlawanan mahasiswa STFK Ledalero? Tanggung jawab terhadap masalah ekologis tidak dibatasi oleh orang tertentu saja. Mahasiswa STFK Ledalero juga harus mempunyai kesadaran akan tanggung jawab sebagai kaum terdidik terhadap masalah ekologis. Mahasiswa STFK Ledalero mesti mempunyai sikap pahlawan dalam dirinya . mahasiswaa STFK Ledalero harus mampu mengemban misi profetis demi pelestarian lingkungan. Misi profetis yang penulis maksudkan adalah profetis kritis dsan praktis. Profetis kritis dapat ditunjukkan oleh mahasiswa STFK Ledalero dalam bentuk menulis di media massa tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup agar paradigma berpikir masyarakat yang pro-ekologi bisa terbuka. Sedangkan profetis praktis dapat ditunjukkan oleh mahasiswa STFK Ledalero dalam bentuk menanam pohon, menyediakan tempat sampah yang cukup, dan melakukan aksi pembersihan sosial. Semuanya ini merupakan bentuk sikap kepahlawanan dari mahasiswa STFK Ledalero yang bukan hanya belajar melainkan bisa diaktualisasi dalam kehidupan nyata. selamat menjalankan tugas profetis sebagai pahlawan ekologi.
|
Mading Edisi III November 2016 |
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero