Dewasa ini kita dikejutkat dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, khususnya gadget. Gaged merupakan salah satu jenis teknologi yang membantu manusia berkomunikasi tanpa memperhatika ruang dan waktu. Tak bisa disangkal bahwa gadget telah menaji life style dewasa ini. Hampir setiap orang memiliki gadget. Menuru data Badan Pusat Statistik Nasional, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna gadget terbanyak di dunia. Hal ini pastinya sangat membahagiaakan sebab masyarakat indonesia tidak dipandang gaptek atau gagap teknologi. Namun perlu diingat bahwa perkembangan teknologi bagikan pedang bermata dua. Teknologi tidak hanya menyediakan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Disamping mempermudah pekerjaan manusia teknologi juga bisa menjerumuskan manusia ke dalam jurang eksklusivisme individu. Oleh karena itu penggunaan teknologi harus senantiasa dikritisi secara baik.
Sebagai anggota masyarakat, Frater atau calon imampun terkena demam gagjet. Hal ini pastinya penting bagi perkembangan wawasan dan pengetahuan para calon imam sebab gadget menyediakan banyak informasi aktual dan menarik. Namun fenomena miris yang terjadi adalah banyak calon imam terlarut dalam peggunaan gadgetsampai lupa waktu, sehingga mengabaikan banyak kegiatan pembentukan kepribadian lainnya. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah banyak frater yang sering bergadang malam demi memposting status atau sekedar chating di dunia maya. Akibatnya terlambat bangun pagi. Konsekuensi lanjutnya, kegiatan doa pagi terganggu atau bahkan sama sekali tidak mengikuti doa pagi. Selain dari itu gadget juga menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Alhasil kita terasing dari lingkungan sendiri. Hal ini pastinya sangat disayangkan, pasalnya frater adalah calon gembala umat. Konsekuensinya ia harus mampu membangun sutu komunikasi yang baik dengan umat dan mampu menunjukan teladan hidup rohani yang baik. Bagaimana mendampingi umat apabila frater jarang mengikuti misa.
Menanggapi persoalan ini, penulis rasa penting untuk kembali melihat pola penggunaan gadget. Sebagai seorang calon imam kita semestinya mampu mengatur penggunaan gadget secara tepat sasar. Perlu adanya pengaturan skala prioritas. Mana yang menjadi kebutuhan utama dalam proses penbinaan calon imam dan mana yang menjadi sarana pendukung. Dengan melihat peran gadget, saya pikir kita sepakat bahwa gadget menjadi salah satu sarana pendukung proses pendidikan calon imam. Oleh karena itu gadget tidak berhak menyita banyak waktu kita. Ia tidak berhak menjadi subjek yang mengatur kita tetapi hendaknya kitalah yang menjadikannya objek yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan kita. Teknologi diciptakan dibawah kendali manusia, bukan sebaliknya. Maka teknologi harus dikembalikan kepada fungsi aslinya dan yang berhak melakukannya adalah kita manusia.
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero