•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Urgensi Prodi Magister Filsafat di IFTK Ledalero

Urgensi Prodi Magister Filsafat di IFTK Ledalero

img

Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 287/B/O/2025 pada tanggal 22 April 2025, maka IFTK Ledalero mulai bulan Agustus 2025 ini akan menyelenggarakan 7 program studi termasuk Prodi Magister atau S2 Filsafat. Prodi Magister Filsafat ini terbuka untuk siapa saja baik calon imam maupun awam. Untuk calon imam akan ditawarkan juga kuliah pilihan wajib teologi sebagai syarat khusus untuk menjadi imam.


Kegiatan perkuliahan akan berlangsung di Kampus II IFTK Ledalero di Maumere dan terjadi pada sore hingga malam hari. Dengan demikian prodi ini juga dapat memfasilitasi kepentingan orang-orang yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan studi ke program S2.


Mengapa prodi magister filsafat ini penting? Ada banyak alasannya, tapi saya Batasi diri pada empat alasan berikut. Pertama, alasan pragmatis. Dalam kurikulum pemerintah di lembaga pendidikan tinggi, kuliah-kuliah filsafat seperti logika dan filsafat ilmu pengetahuan dijadikan sebagai kuliah dasar umum yang wajib diajarkan. Dengan demikian prodi ini dapat menjawabi kebutuhan akan dosen untuk matakuliah-matakuliah tersebut. Di samping itu, saya berpandangan kuliah etika dalam arti refleksi filosofis-rasional tentang baik dan buruknya tindakan manusia perlu dan harus diajarkan di lembaga pendidikan tinggi. Di Jerman, Prancis dan sejumlah negara Eropa lainnya bahkan filsafat sudah diajarkan sejak SMA. Etika itu berbeda dari pendidikan moral yang diajarkan di Indonesia. Pendidikan moral di Indonesia sering diwarnai dengan indoktrinasi dan membosankanl untuk anak muda yang kuliah di perguruan tinggi. Etika mengajarkan orang berpikir tentang misalnya mengapa orang tidak boleh membunuh atau mencuri. Dalam agama diajarkan karena dilarang oleh Tuhan. Tapi dalam filsafat ada macam-macam alasannya dan diberikan justifikasi rasional. Saya tidak boleh mencuri karena saya tidak mau barang saya dicuri orang. Atau saya tidak boleh mencuri karena hak milik adalah salah satu hak kodrati. Hak milik adalah hak kodrati karena saya sebagai subjek teleh menginvestasikan energi untuk menghasilkan barang tersebut. Misalnya, buah mangga yang ada di hutan publik adalah milik umum, tapi ketika saya memanjat pohonnya dan memetik buah mangga tersebut dan memindahkan ke dapur saya, maka buah mangga itu tiba-tiba menjadi milik saya. Mengapa?


Kedua, alasan kesehatan. Menurut Hegel, filsafat adalah Anstrengung des Denkens atau sport otak. Sprot otak penting untuk melawan lupa dan kepikunan. Cukup banya orang Indonesia yang cepat lupa atau pikun sehingga tidak heran jika banyak koruptor atau penjahat HAM begitu gampang dipilih kembali untuk menempati kekuasaan politik di Indonesia. Filsafat itu urgen sebagai instrumen untuk melawan lupa.


Ketiga, filsafat, demikian Hegel, itu ibarat Eule der Minerva. Die Eule der Minerva breitet ihre Flügel erst mit Einbruch der Dämmerung aus“ – Burung hantu Dewi Minerva baru mengepakkan sayapnya ketika matahari terbenam. Filsafat mulai menjalankan tugas setelah kenyataan menyelesaikan proses pembentukannya. Hanya setelahnya dan dengan melihat kembali, kekuatan-kekuatan yang bekerja dalam keberadaan dapat dipahami dan kita dapat belajar daripadanya. Kita membutuhkan kemampuan untuk melakukan refleksi atas seluruh hidup dan realitas di mana kita hidup. Sebab hidup yang tidak direfleksikan akan jadi dangkal dan tak layak dihidupi. Untuk itu filsafat dapat membantu kita.


Keempat, perpaduan antara filsafat dan teknologi kreatif bukan sekedar nama untuk memenuhi tuntutan administrasi dan birokrasi lembaga pendidikan tinggi, tapi ingin secara serius membangun sebuah refleksi filosofis tentang dampak-dampak teknologi, terutama teknologi digital bagi kehidupan manusia, bagi formasi kesadaran, perilaku dan tatanan sosial umat manusia. Salah satu kekhasan jika Anda belajar di prodi-prodi non-filosofis di lembaga ini ialah bahwa Anda akan diberi kesempatan untuk berkenalan dengan sejumlah mata kuliah filsafat termasuk filsafat teknologi.


Filsafat teknologi adalah sebuah ikhtiar ilmiah dan sistematis untuk melakukan refleksi rasional atas pertanyaan tentang bagaimana kita memahami teknologi secara baik dan tantangan untuk mengevaluasi perkembangan teknologi baru. Mengapa refleksi yang mendasar tentang teknologi perlu kita lakukan dalam lembaga pendidikan? Karena teknologi sudah menjadi kodrat kita yang kedua, teknologi tidak dapat lagi dipisahkan dari keseharian hidup kita. Bayangkan saja, apa yang terjadi jika handphone Anda hilang atau rusak, jika listrik tiba-tiba padam atau jika Wi-Fi di kampus ini macet berhari-hari.
Pada umumnya kita memahami teknologi sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan tertentu. Teknologi adalah alat seperti palu, telefon, mobil, komupter untuk tujuan-tujan manusia seperti membuat mebel, berkomunikasi dengan teman, bepergian ke sebuah destinasi wisata, atau menulis sebuah essay.


Sebagai alat atau instrumen, teknologi itu terkesan sepenuhnya berada di bawa kendali manusia. Tapi apakah teknologi sungguh selalu berada di bawah kendali manusia? Salah seorang filsuf yang pernah membuat refleksi tentang pertanyaan ini adalah Martin Heidegger. Untuk melukiskan relasi antara teknologi dan manusia, ia menggunakan istilah Gestell atau entframing atau bingkai dalam bahasa Indonesia. Teknologi menciptakan bingkai, membingkai atau membentuk cara berpikir manusia. Dalam konteks ini, bukan lagi saya yang menggenggam telefon, tapi telefon yang menggenggam saya.
Mari datang dan bergabung di IFTK Ledalero.

Bandara Labuan Bajo, 26 April 2025
Otto Gusti Madung – IFTK Ledalero

BAGIKAN