Diskusi Publik Bersama Para Cabup dan Cawabub Kabupaten Sikka
Foto Head: Salah satu paslon sedang menyampaikan visi dan misi. Dok. Yohanes Ardyan Lamaroang.
Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Pater Dr. Otto Gusti Madung, menyampaikan kesan tentang pemaparan visi, misi dan jawaban para pasangan calon (paslon) atas pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IFTK Ledalero. Menurutnya, para paslon memang telah memaparkan visi dan misi mereka masing-masing dengan baik. Akan tetapi, ada beberapa paslon yang memberikan jawaban-jawaban yang terkesan sangat normatif.
“Para paslon telah berusaha untuk memberikan kontribusi yang terbaik, yaitu melalui pemaparan visi dan misi yang disampaikan secara baik. Namun, menurut saya, ada beberapa paslon yang memberikan jawaban-jawaban yang sangat normatif, sangat umum. Kita lihat saja ke depannya, apakah mereka akan benar-benar melaksanakan visi dan misi yang telah mereka paparkan,” ungkapnya.
Diskusi publik bersama para calon bupati (cabub) dan wakil bupati (cawabub) tersebut dilangsungkan di Auditorium St. Petrus Ritapiret pada Sabtu (26/10). Diskusi publik ini dimoderatori oleh Frater Jean Jewadut, Mahasiswa Pascasarjana IFTK Ledalero. Awalnya, setiap cabub dan cawabub dari keempat paslon diharapkan hadir semua. Namun, ada dua paslon yang cabubnya berhalangan hadir, yakni paslon 02 (SARR) dan paslon 04 (JOSS). Cabub dari paslon SAAR berhalangan hadir karena sedang berkampanye di Kecamatan Talibura, sedangkan cabub dari paslon JOSS sedang berada di Jakarta.
Pater Otto mengatakan bahwa kegiatan diskusi publik ini dilaksanakan sebagai upaya untuk merawat demokrasi. “Di tengah berbagai macam persoalan demokrasi di negara ini, kita menjadi garda terdepan untuk merawat demokrasi tersebut. Kegiatan diskusi publik yang kita laksanakan saat ini merupakan cara untuk mewujudkan hal tersebut,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kita perlu merawat demokrasi karena demokrasi merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan peralihan kekuasaan tanpa adanya konflik fisik. “Demokrasi merupakan sistem di mana kesetaraan dan kebebasan bisa terjaga. Selain itu demokrasi juga kompatibel dengan ajaran-ajaran agama. Meskipun demokrasi seringkali ‘berisik’, namun itu yang membuatnya tahan lama sebagai suatu sistem,” jelasnya.
Salah satu dosen IFTK Ledalero, Antonius Mbukut, juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara yang sangat baik untuk menguji setiap paslon. “Setiap paslon itu perlu diuji oleh publik. Dan publik yang paling kritis itu mahasiswa. Karena itu, ruang semacam ini sangat penting agar setiap gagasan dari para paslon ditantang oleh mahasiswa dan audiens yang hadir,” katanya. Ia juga mengharapkan agar masyarakat nantinya memilih tidak berdasarkan hubungan kekeluargaan, tetapi berbasiskan gagasan.
Sementara itu, Koordinator Forum Maumere Corruption Watch, Mardi Da Gomez, mengatakan bahwa diskusi publik ini merupakan sebuah upaya edukatif bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang berkualitas. “Penyelenggaraan kegiatan ini oleh IFTK Ledalero yang dilaksanakan di Ritapiret merupakan sebuah visi besar, cara pandang besar, dan memiliki tujuan besar agar ke depan kita tidak memilih ‘bupati dalam karung’. Dan ini tergantung kepada masyarakat, bagaimana masyarakat mau memilih dengan ukuran yang sudah kita saksikan di sini,” ungkapnya. “Marwah hari ini luar biasa untuk IFTK Ledalero. Ini bagian yang terpenting dalam kehidupan politik Kabupaten Sikka ke depan,” tambahnya.
Sie pemberitaan BEM IFTK Ledalero / Frederikus Randi Jeharu dan Laurentius Florido Atu
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru iftk ledalero tahun akademik 2024/2025 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2024 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero