•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  BEM IFTK Ledalero Akan Gelar Diskusi Publik Bersama Para Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Sikka

BEM IFTK Ledalero Akan Gelar Diskusi Publik Bersama Para Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Sikka

img

            Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero akan menggelar diskusi publik bersama para calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Sikka dengan tema “Quo Vadis Kabupaten Sikka?”. Kegiatan ini akan dihelat pada Sabtu (26/10) di Auditorium St. Petrus Ritapiret. Ada empat pasangan calon yang dipastikan hadir dalam acara ini, yakni paslon Fransisko Roberto Diogo dan Martinus Wodon, Suitbertus Amandus dan Robertus Ray, Drs. Mekeng  P. Florianus dan Alfridus Melanus Aeng, serta Juventus Prima Yoris Kago dan Ir. Simon Subandi Supriadi. Para peserta yang akan turut hadir dalam diskusi tersebut ialah para dosen dan mahasiswa IFTK Ledalero, masyarakat umum, organisasi mahasiswa dan kepemudaan di Kabupaten Sikka.

             Ketua pelaksana, Frater Siktusiamu Leon SVD, menjelaskan bahwa diskusi publik ini merupakan upaya pencerdasan publik juga bertujuan untuk mengetahui dan menguji strategi yang diusung tiap pasangan calon dalam menghadirkan kesejahteraan bersama di Kabupaten Sikka.  

            “Kita tidak membutuhkan calon pemimpin yang hanya sibuk mengurus pencitraan dan menjejali publik dengan jargon dan janji-janji manis yang tidak rasional dan realistis. Setiap pasangan calon mesti mampu merumuskan secara rasional dan terukur strategi dan langkah-langkah yang mesti dibuat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama di kabupaten Sikka,” ungkap Frater Siktusiamu.

            Ia juga menambahkan bahwa program-program dan kebijakan-kebijakan yang diusung setiap paslon mesti bertolak dari beragam potensi dan keunggulan, serta keterbatasan nyata yang dimiliki oleh Kabupaten Sikka. “Program, kebijakan atau gagasan yang ditawarkan dari setiap pasangan calon tersebut akan menjadi basis pertimbangan masyarakat Sikka dalam memilih, sekaligus menjawab pertanyaan, quo vadis Kabupaten Sikka,” katanya.

            Sementara itu, Ketua BEM IFTK Ledalero, Thomas Vilkanova K. Sahputra, mengatakan bahwa diskusi publik ini merupakan momen penting  untuk menciptakan kontestasi elektoral yang tidak hanya diasuh oleh sensasi-sensasi yang minim substansi, tapi juga diisi dengan percakapan ide atau gagasan yang bermutu tinggi.

            “Lewat diskusi publik ini kita mau tahu seperti apa gagasan dan strategi dari setiap kandidat untuk menghadirkan bonum commune di Kabupaten Sikka dan sejauh mana gagasan dan strategi tersebut bisa terealisasi. Ini penting! Karena seringkali calon pemimpin kita menghembusi publik dengan janji-janji surgawi yang sebenarnya tidak logis dan realistis, tapi publik terima begitu saja tanpa diuji. Karena itu, dalam diskusi publik ini kita hendak menguji secara sistematis dan komprehensif semua progam, kebijakan atau gagasan yang ditawarkan oleh setiap kandidat sehingga publik tercerahkan dan pada akhirnya jadi basis pertimbangan bagi publik dalam menentukan pilihan,” katanya.

            Thomas Sahputra berharap dengan diskusi publik ini, masyarakat Sikka bisa menentukan pilihan dengan mengutamakan kualitas kandidat agar pemimpin yang terpilih betul-betul pemimpin yang berkompeten dan berintegritas. Menurutnya, pilkada bukan hanya sebatas ritual demokrasi lima tahunan, melainkan titik start yang menentukan hidup masyarakat Sikka ke depannya. Karena itu, penting untuk memilih dan menghasilkan pemimpin yang sungguh berkualitas.

Sie Pemberitaan BEM IFTK Ledalero / Laurentius Florido Atu

 

BAGIKAN