Foto Head: Beberapa elemen kemasyarakatan yang tergabung dalam ALTER KGF sedang menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Ngada.
ALTER KGF (Aliansi Terlibat Bersama Korban Geotermal Flores) menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Aksi ini dilakukan pada Rabu (12/03/2025) dalam rangka penolakan terhadap pembangunan proyek geotermal di Mataloko dan sekitarnya. Dalam aksi tersebut, massa yang terlibat menyampaikan berbagai orasi, yel-yel, dan puisi yang isinya tentang penolakan proyek geotermal. Ada beberapa elemen kemasyarakatan yang tergabung dalam aliansi ALTER KGF, di antaranya adalah Forum Pemuda Peduli Lingkungan Hidup Paroki Roh Kudus Mataloko, Forum Peduli Keutuhan Lingkungan Terdampak Geothermal Paroki Santo Yoseph Laja, Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Keuskupan Agung Ende (JPIC KAE), Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Provinsi SVD Ende (JPIC SVD Ende), Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Provinsi SVD Ruteng (JPIC SVD Ruteng), Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan OFM (JPIC OFM), dan Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.
Koordinator ALTER KGF, Pater Felix Baghi SVD mengatakan bahwa tujuan utama kedatangan ALTER KGF adalah untuk mengantarkan surat perihal penolakan pembangunan proyek geotermal di Mataloko dan sekitarnya kepada pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada. Dalam surat tersebut, ALTER KGF meminta kepada pemerintah untuk membatalkan proyek pembangunan geotermal. Ia juga menambahkan bahwa apabila pemerintah masih memaksakan kehendak untuk mendukung proyek tersebut, ALTER KGF tidak ragu-ragu untuk menduduki lokasi proyek itu.
“Proyek geotermal Mataloko sekarang ini sudah merambah masuk ke wilayah pertanian milik masyarakat adat sekitar 996,2 ha. Berdasarkan data dan kajian lapangan, tanah seluas itu merupakan lahan pertanian produktif yang menjadi sumber kehidupan keluarga sepanjang hidup mereka”, ungkapnya.
Pater Feliks mengungkapkan bahwa elemen-elemen kemasyarakatan yang terlibat dalam aksi ini sangat menyesalkan kebijakan proyek geotermal yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintah Kabupaten Ngada seharusnya lebih kritis mendalami soal pilihan mendahulukan kebutuhan hidup masyarakat dan lingkungan daripada membangun proyek geotermal yang sudah dapat dipastikan tidak akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya. Mestinya, lahan pertanian dipelihara dan ditingkatkan untuk memproduksi tanaman pangan demi kebutuhan pangan nasional, dan bukannya diberikan untuk proyek geotermal yang merusak lingkungan, termasuk merusak hasil pertanian.
Dialog
Dalam aksi damai tersebut, ada dialog yang terjadi dalam dua segmen. Pada segmen pertama, 15 perwakilan dari ALTER KGF diberi kesempatan untuk berdialog bersama DPRD. Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir berjumlah 5 orang. Para utusan ALTER KGF menyampaikan aspirasi dan data-data terkait penolakan proyek geotermal di Mataloko dan sekitarnya. Kemudian, DPRD memberikan tanggapan atas penyampaian dari ALTER KGF tersebut.
Pihak DPRD Kabupaten Ngada mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh ALTER KGF. Mereka mengatakan akan mendalami aspirasi yang disampaikan oleh ALTER KGF, berkonsultasi serta berdiskusi dengan ahli dari bidang lain, dan kemudian membuat keputusan yang terbaik bagi kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Pater Feliks menegaskan bahwa hal-hal yang disampaikan oleh ALTER KGF bukan perspektif atau sekedar pandangan, melainkan hasil penelitian dan pengalaman nyata di lapangan. “DPR menerima surat-surat yang dibawa oleh elemen-elemen masyarakat sebagai aspirasi dari perspektif tertentu sama seperti mereka juga menerima aspirasi dari kelompok yang pro terhadap geotermal. Namun, apa yang kami sampaikan ini bukan perspektif atau sekedar pandangan, melainkan hasil assesment dan pengalaman nyata di lapangan”, tegasnya.
Pada segmen kedua, dialog terjadi di antara beberapa perwakilan dari ALTER KGF dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ngada. Sama seperti segmen pertama, dalam segmen ini, para utusan ALTER KGF juga menyampaikan aspirasi dan data-data terkait penolakan proyek geotermal dan kemudian ditanggapi oleh bupati dan wakil bupati.
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ngada mengaku belum sempat pergi ke lokasi dan baru mendapatkan laporan yang komprehensif terkait geotermal di Mataloko karena barusan dilantik sebagai bupati dan wakil bupati. Namun, mereka berjanji akan membentuk satu tim koordinasi yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk ALTER KGF, untuk membuat keputusan yang baik. Kemudian, mereka bersama elemen-elemen dalam tim tersebut akan pergi menghadap Menteri ESDM untuk menyampaikan hasil keputusan bersama tentang geotermal.
Namun, Pater Feliks menghimbau agar pemerintah juga perlu turun ke lapangan untuk mendengar secara langsung suara-suara dari masyarakat bawah yang terkena dampak geotermal. “Pemerintah juga perlu turun ke lapangan untuk mendengar dari bawah”, ungkapnya.
Toni Anu, salah satu warga terdampak geotermal di wilayah Mataloko, mengungkapkan alasannya menolak geotermal. Menurutnya, proyek geotermal sudah berlangsung lama dan telah merusak ratusan hektar lahan masyarakat. “Tanah itu sebelumnya digunakan oleh petani untuk kebutuhan pertanian dan peternakan. Namun, pergerakan pertanian dan peternakan itu terhenti karena kehadiran geotermal yang sampai sekarang belum memberikan hasil bagi masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua BEM IFTK Ledalero, Smith Sahputra, mengajak semua masyarakat Ngada untuk menolak proyek geotermal. "Saya mengajak masyarakat Ngada untuk menjadi garda terdepan dalam melawan proyek geotermal yang turut menghancurkan hak-hak masyarakat atas tanah milik mereka. Masyarakat adalah pemilik tanah dan hak mereka mesti kita perjuangkan," ungkapnya.
Aksi damai ini menjadi penanda kuat penolakan masyarakat terhadap proyek geotermal yang dinilai mengancam keberlangsungan hidup dan lingkungan mereka. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah bijak dengan memprioritaskan kepentingan rakyat dan kelestarian alam.
Sie Pemberitaan BEM IFTK Ledalero
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero