BEM IFTK Ledalero Berpartisipasi dalam Pameran In the Land of My Father

BEM IFTK Ledalero yang diwakili oleh beberapa mahasiswa Program Studi Filsafat dan Pendidikan Keagamaan Katolik mengikuti pameran bertajuk In the Land of My Father (Pada Tanah Bapakku), bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka, Jl. Eltari, Maumere pada Jumat (25/8) pukul 10.00 hingga 12.00 WITA. Pameran ini diselenggarakan oleh Komunitas KAHE yang menjalin kerja sama dengan BEM IFTK Ledalero dan beberapa komunitas lain di Maumere, seperti Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas). Hadir sebagai pemandu yaitu Pius Kraeng dan Rinto Djaga, mahasiswa IFTK Ledalero yang saat ini tergabung dalam Komunitas KAHE.

Pameran ini didasari pada sebuah tema besar yaitu keberagaman. Keberagaman yang dimaksudkan adalah bahwa manusia hidup dalam suatu realitas yang plural, seperti bahasa, budaya, juga kelompok-kelompok minoritas seperti Perwakas yang terkadang diabaikan dalam lingkup pergaulan.

Pius Kraeng selaku pemandu pameran menerangkan bahwa pameran ini dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu: Pertama, Gagasan-Gagasan yang Berisik / Noise of Notions yang menampilkan konteks sejarah peradaban manusia tentang kematian, politik, agama melalui karya-karya seni baik seni lukis maupun seni rupa. Kedua, Bunga Gading atau Rainbow Stories from Maumere yang menerangkan sejarah serta keterlibatan Perwakas di tengah kehidupan bermasyarakat.

PKKMB BEM 2023 4 Selama pameran berlangsung, para mahasiwa yang mewakili BEM IFTK Ledalero terlihat sangat antusias mendengarkan penjelasan dari para pemandu. Pameran yang diselanggarakan oleh Komunitas KAHE ini setidaknya telah membantu mahasiswa agar tidak mempersepsikan segala hal dari sudut pandang negatif saja. Sebab dalam banyak kasus, masyarakat luas pada umumnya belum mampu menerima kelompok Perwakas sebagai suatu kelompok yang memiliki keterlibatan secara aktif bagi kehidupan masyarakat luas, bahkan turut serta membangun perekonomian di sekitar wilayah kota Maumere melalui usaha dan karya tangan mereka. Puncak dari kegiatan ini ditutup dengan beberapa sesi tanya jawab.

Ketua BEM IFTK Ledalero, Maximus Gepa, menyampaikan terima kasih kepada Komunitas KAHE yang telah mengundang dan menjalin kerja sama dengan BEM IFTK Ledalero untuk berpartisipasi dalam pameran ini, juga kepada sesama mahasiswa yang hadir dalam pamaran ini. “Saya berpikir bahwa saya dan teman-teman yang hadir di sini telah menimba banyak hal terutama melalui proses intrepretasi masing-masing orang terhadap karya-karya seni yang dipamerkan. Selain itu, cakrawala berpikir kami akan komunitas-komunitas minoritas seperti Perwakas semakin terbuka. Keberadaan mereka sudah sepatutnya dihargai, terlepas dari hal-hal negatif yang ada pada diri mereka,” ungkap sebelum kegiatan pameran berakhir.

Kegiatan pameran ditutup dengan sesi foto bersama seluruh mahasiswa perwakilan BEM IFTK Ledalero.

Apri Selay